apa itu routing

Apa Itu Routing: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerja

Routing merupakan kata yang tidak asing dengan kamu yang pernah atau sedang belajar jaringan komputer. Kata ini sangatlah sering di sebut ketika kamu belajar jaringan komputer.

Untuk kamu yang baru dengar kata ini jangan bingung dulu ya, pada artikel ini kita akan belajar mengenai apa itu routing, fungsi, jenis-jenis hingga cara kerjanya.

Pengertian Routing

routing adalah

Routing merupakan proses pengiriman data dari satu jaringan ke jaringan lain memalui jalur yang paling efisien. Dilakukan oleh perangkat router, yang menentukan jalur mana yang harus digunakan untuk mengirimkan data dari sumber ke tujuan.

Secara umum routing adalah proses pengiriman data yang dilakukan oleh perangkat router, yang menentukan jalur mana yang harus digunakan untuk mengirimkan data dari sumber ke tujuan.

Fungsi Routing Pada Jaringan

Berikut ini beberapa fungsi yang dimiliki.

  1. Menentukan jalur pengiriman data, digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dari sumber ke tujuan. Router menentukan jalur yang palilng efisien untuk mengirimkan data, yang dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi jaringan.
  2. Mencegah kemacetan jaringan, dapat menghindari kemacetan jaringan dengan menentukan jalur alternatif utama sedang sibuk. Hal ini memastikan bahwa data dapat terus dikirim dengan efisien tanpa mengalami keterlambatan.
  3. Mengatur akses ke jaringan, digunakan untuk mengatur akses ke jaringan dan mengontrol lalu lintas jaringan.
  4. Mengontrol lalu lintas jaringan, digunakan untuk mengontrol lalu lintas jaringan dengan menentukan batas bandwidth untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.
  5. Mengatur jaringan Wireless (Wi-Fi), digunakan untuk mengatur jaringan Wireless dengan menggunaakn protokol Routing Wireless (WIFI Routing Protocol). WIFI Routing Protocol digunakan untuk mengatur akses ke jaringan Wireless dan meningkatkan kualitas layanan jaringan Wireless.
  6. Mengatur Virtual Private Network (VPN), digunakan untuk mengatur akses ke jaringan dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN). VPN adalah jaringan yang terhubung dengan jaringan publik seperti internet tetapi memiliki keamanan yang lebih tinggi dibandingkan jaringan publik.
Baca juga :   Sniffing Adalah: Cara Kerja, Jenis dan Cara Mengatasi

Jenis-Jenis Routing

Adapun jenis-jenis yang dimiliki sebagai berikut.

1. Default Routing

Pada umumnya default route dibangun secara manual oleh network administrator. Defult routing itu sendiri hanya digunakan ketika pada table routing tidak terdapat informasi atas jalur yang dapat digunakkan untuk mengirim informasi ke tujuan (secara eksplisit).

Kelebihan

  • Konfigurasi yang simple, administrator hanya perlu memasukkan satu jenis perintah saja dan semua route akan dilewati.

Kekurangan

  • Terdapat routing yang tidak dibutuhkan, memungkinkan semua router dapat menerima routing tersebut (yang tidak dibutuhkan) dan penggunaan hardware meningkat serta kerja route menjadi lama.

2. Routing Static

Routing static adalah proses pengiriman data yang dilakukan dengan menggunakan jalur yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan perubahan secara manual apabilaa terjadi perubahan terhadap topologi jarigan.

Kelebihan

  • Tidak ada waktu pemrosesan (overhead) pada CPU router.
  • Tidak menggunakan bandwidth di antara router.
  • Jaminan keamanan, dikarenakan administrator jaringan akan memilih pengaturan akses routing pada jaringan.

Kekurangan

  • Administrator harus mengerti internetwork pada sebuah sistem dan router, supaya bisa terhubung dan berfungsi dengan benar.
  • Administrator harus menambahkan routing table pada semua router yang terhubung secara manual.
  • Tidak sesuai untuk skala jaringan yang besar.

3. Routing Dynamic

Routing dynamic proses pengiriman data yang dilakukan dengan menggunakan jalur yang ditentukan secara otomatis sesuai dengan kondisi jaringan saat ini. Lebih efisien daripada Static karena dapat meyesuaikan jalur pengiriman data sesuai dengan kondisi jaringan saat ini. Routing dinamis juga dapat menghindari kemacetan jaringan dengan menentukan jalur alternatif jika jalur utama sedang sibuk.

Kelebihan

  • Hanya mengenal alamat host tertentu (yang terhubung dengan router).
  • Tidak perlunya konfigurasi ulang pada router ketika ada penambahan jaringan.
  • Lebih mudah digunakan dibandingkan default dan static.

Routed Protocol dan Routing Protocol

Ada dua tipe protocol, yaitu routed protocol dan routing protocol.

1. Routed Protocol

Protocol jenis ini bisa diarahkan oleh sumber router dan memungkinkan untuk menginterpretasikan logical network secara tepat. Contoh dari routed protocol yaitu IPX, IP, Apple Talk dan DEC net.

Baca juga :   Modem ADSL Adalah: Cara Kerja, Instalasi dan Perbedaan

2. Routing Protocol

Protocol ini biasanya digunakan untuk perawatan tabel routing pada router. Contoh yaitu RIP, BGP, OSPF, EIGRP dan IGRP.

  • Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol yang digunakan dalam jaringan kecil. RIP menggunakan algoritma Bellman-Ford untuk menghitung jalur terpendek dan mengirimkan informasi ke semua router dalam jaringan.
  • Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol yang digunakan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda bersama. BGP digunakan untuk mengatur aliran data antara jaringan autonomous system (AS) yang berbeda.
  • Open Shortes Path First (OSPF) adalah protokol yang digunakan dalam jaringan besar. OSPF menggunakan algoritma Dijkstra untuk menghitung jalur terpendek dan mengirimkan informasi ke semua router dalam jaringan.
  • Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah protokol yang digunakan dalam jaringan Cisco yang disebut Advaced Distance Vector untuk menghitung jalur terpendek dan mengirimkan informasi ke semua router dalam jaringan.
  • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah protokol yang digunakan dalam jaringan Cisco sebelum EIGRP. IGRP menggunakan algoritma Cisco yang disebut Interior Distance Vector untuk menghitung jarak terpendek dan mengirimkan informasi ke semua router dalam jaringan.

Algoritma Routing

algoritma routing
Sumber: javatpoint.com

Algoritma routing merupakan metode yang digunakan oleh router atau perangkat jaringan lainnya untuk menentukan jalur yang digunakan untuk mengirimkan data dari sumber ke tujuan.

Algoritma routing terbagi menjadi dua yaitu.

1. Algoritma Routing Adaptif

Algoritma adaptif adalah algoritma secara terus menerus mengadaptasi jalur yang digunakan sesuai dengan kondisi jaringan yang berubah. Keuntungan dari algoritma adaptif adalah dapat mengatasi masalah pada jaringan dengan cepat dan efisien.

Contoh algoritma adaptif yaitu Distance Vector dan Link Stage .

2. Algoritma Routing Non-Adaptif

Algoritma no-adaptif adalah algoritma yang menentukan jalur sekali saja dan tidak mengadaptasi jalur yang digunakan sesuai dengan kondisi jaringan yang berubah. Algoritma non-adaptif digunakan untuk jaringan yang stabil dan tidak sering berubah.

Baca juga :   Cara Untuk Mengatasi WiFi Terhubung Tetapi Tidak Ada Internet

Keuntungan dari algoritma ini ialah cukup stabil dan tidak menghabiskan banyak sumber daya jaringan untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi.

Contoh algoritma ini yaitu Flooding dan Static Routing.

Cara Kerja

Cara kerja pada umumnya sebagai berikut. Router mengumpulkan informasi tentang topologi jaringan dan kondisi jalur, kemudian menggunakan algoritma routing yang dipilih untuk menentukan jalur terpendek atau paling efesien dari sumber ke tujuan.

Setelah jalur terpilih, router akan mengirimkan data dari sumber ke tujuan melalui jalurt tersebut. Jika ada perubahan kondisi jaringan, proses ini akan diulan gdan jalur akan diadaptasi sesuai dengan perubahan tersebut.

Kesimpulan

Pada pembelajaran kita di atas maka dapat kita simpulkan Routing merupakan proses pengiriman data dari satu jaringan ke jaringan lain memalui jalur yang paling efisien. Routing dilakukan oleh perangkat router, yang menentukan jalur mana yang harus digunakan untuk mengirimkan data dari sumber ke tujuan.

Routing dapat dilakukan dengan menggunakan routing static atau dynamic, serta menggunakan berbagai protokol yang berbeda.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..