Artikel sebelumnya kita sudah belajar mengenai jaringan komputer dan IP Address. Nah, pada kesempatan ini kita akan belajar mengenai salah satu bagian penting untuk kamu yang ingin belajar jaringan yaitu Subnetting.
Sebenarnya apasih Subnetting ini? kita akan belajar bersama-sama supaya kamu tahu dan mengerti mengenai subnetting, yukk simakk!
Pengertian Subnetting
Subnetting adalah upaya atau proses untuk memecah sebuah jaringan dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa jaringan dengan jumlah host yang lebih sedikit.
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur.
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP Address yang mewakili ID dan bagian mana yang diwakili host ID.
Pengertian Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris yang mengacu pada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Contoh Perhitungan Subnetting
Penulisan IP Address umumnya 192.168.1.2 tetapi ada kalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 yang berarti bawa IP Address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Untuk /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask dengan binari 1 dengan kata lain subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep ini disebut dengan Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang diperkenalkan oleh IEFT pada tahun 1992.
Berikut ini subnet mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting.
Pada dasarnya metode ini berpusat pada empat hal, yaitu.
- Jumlah subnet
- Jumlah host per subnet
- Blok subnet
- Alamat host dan broadcast yang valid
Contoh soal
Lakukan subnetting pada sebuah network address 192.168.1.0/26.
Analisa
192.168.1.0 merupakan IP Address kelas C dengan subnet mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Perhitungan
1. Jumlah Subnet
2 pangkat x, dimana x adalah banyak bineri 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 2 pangkat 2 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet
2 pangkat y – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 pangkat 6 – 2 = 62 host.
3. Blok Subnet
256-192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalh 64 + 64 = 128 dan 238 + 64 = 192. jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat Host yang Valid
Sebagai catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan boardcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Tips Mudah Menghitung Subnetting
Cara perhitungan subnetting yang sudah kita pelajari di atas adalah cara umum yang digunakan orang ketika baru belajar subnetting. Berikut ini cara lain menghitung subnetting dengan cepat meggunakan tabel.
Coba kita perhatikan tabel diatas, ada kesamaan pada block size dan subnet mask di tabel tersebut tetapi beda posisi oktetnya (ingat hukum + dan – angka 8).
Kamu harus terbiasa dengan /24 hingga /30/. Dibawah itu, tinggal kurangkan dengan angka 8, block size dan subnet maksnya akan sama.
Tujuan Subnetting
Adapun tujuan dari subnetting sebagai berikut.
- Untuk mengefisienkan pengelamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau tidak menggunakan kelas C saja terdapat 254 -10 = 244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atau sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan mejadi beberapa bagian yang lebih kecil.
- Menentukan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringa supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
- Mengatasi masalah perbedaan hardware yang digunakan dalam suatu jaringan, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan barbagai network dengan hardware berbeda jika setiap jaringan memiliki address jaringan yang unik.
- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi physical jaringan.
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu jaringan.
Fungsi Subnetting
Berikut adalah beberapa fungsi subnetting yang lebih rinci:
- Efisiensi Penggunaan Alamat IP: Salah satu fungsi utama adalah menghemat penggunaan alamat IP. Tanpa subnetting, setiap jaringan harus memiliki jaringan terpisah dengan alamat IP unik. Dengan subnetting, kamu dapat membagi jaringan besar menjadi segmen yang lebih kecil, sehingga alamat IP dapat digunakan secara lebih efisien. Ini sangat berguna dalam menghadapi kelangkaan alamat IP, terutama dengan pengenalan IPv6 yang terbatas.
- Pengelolaan Lebih Mudah: Membantu dalam mengorganisasi jaringan dengan lebih baik. Kamu dapat memberikan alamat IP yang logis ke berbagai bagian dari jaringan, seperti departemen atau lokasi geografis yang berbeda. Ini membuat manajemen jaringan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.
- Isolasi Lalu Lintas: Memungkinkan kamu untuk mengisolasi lalu lintas dalam sub-jaringan tertentu. Misalnya, kamu dapat memisahkan lalu lintas antara departemen atau aplikasi yang berbeda. Ini membantu dalam mengendalikan lalu lintas dan mencegahnya menyebar ke seluruh jaringan.
- Keamanan: Dapat digunakan sebagai lapisan pertahanan tambahan dalam keamanan jaringan. Kamu dapat memasang firewall atau perangkat keamanan lainnya di antara sub-jaringan untuk mengawasi dan mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar. Jika ada serangan, subnetting dapat membantu dalam mengisolasi dan mengendalikannya dengan lebih baik.
- Optimasi Kinerja: Dapat mengoptimalkan kinerja jaringan. Misalnya, kamu dapat membagi lalu lintas ke beberapa jalur yang berbeda, mengurangi beban jaringan dan meningkatkan kecepatan akses. Ini penting terutama dalam lingkungan bisnis yang memerlukan jaringan yang cepat dan kamu.
- Pengurangan Kesalahan Alamat: Membantu mengurangi risiko kesalahan alamat IP. Dengan mengatur alamat IP berdasarkan pola yang terstruktur, mudah untuk mengidentifikasi masalah jika ada kesalahan konfigurasi, sehingga mempercepat proses perbaikan.
- Skalabilitas: Memungkinkan jaringan untuk berkembang dan disesuaikan dengan lebih baik dengan pertumbuhan organisasi. Kamu dapat menambahkan atau mengubah subnet dengan relatif mudah tanpa mempengaruhi seluruh jaringan.
- Pemahaman yang Lebih Baik: Mendorong pengelola jaringan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan pengaturan jaringan. Ini membantu dalam perencanaan, perawatan dan pemecahan masalah jaringan yang efektif.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita di atas dapat kita simpulkan bahwa Subnetting adalah upaya atau prosees untuk memecah sebuah jaringan dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa jaringan dengan jumlah host yang lebih sedikit. Adapun fungsi dari subnetting seperti meningkatkan jaringan, realokasi IP dan mengoptimalkan jaringan.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..