Apakah kamu sering menghadapi situasi di mana kamu harus memilih salah satu dari beberapa opsi, tetapi tidak yakin mana yang terbaik? Masalah seperti itu sering muncul dalam kehidupan sehari-hari maupun bisnis. Mungkin kamu perlu memilih vendor untuk bekerja sama, lokasi untuk membuka cabang baru atau produk untuk diluncurkan ke pasar. Memilih opsi terbaik dapat menjadi rumit, terutama jika ada banyak kriteria yang harus dipertimbangkan.
Itulah sebabnya metode Vikor hadir untuk membantu kamu menyelesaikan masalah multikriteria dengan cara yang mudah dan cepat. Dalam artikel ini, kita akan belajar metode Vikor secara rinci, termasuk apa itu, bagaimana cara menggunakannya dan manfaatnya.
Apa itu Metode Vikor?
Metode Vikor adalah teknik analisis multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Serafim Opricovic pada tahun 1980-an. Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan beberapa kriteria atau faktor. Misalnya, kamu ingin memilih mobil baru berdasarkan beberapa kriteria, seperti harga, kualitas, keamanan dan keandalan. Metode Vikor membantu kamu menyelesaikan masalah ini dengan mengurutkan opsi berdasarkan nilai yang dihitung dari kriteria-kriteria tersebut.
Metode Vikor sering digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi kinerja, penilaian risiko dan sebagainya. Dalam pengambilan keputusan, metode ini dapat membantu kamu memilih opsi terbaik berdasarkan beberapa kriteria. Dalam evaluasi kinerja, metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja berbagai unit bisnis berdasarkan beberapa kriteria. Dalam penilaian risiko, metode ini dapat membantu kamu mengevaluasi risiko dari beberapa opsi berdasarkan beberapa kriteria.
Langkah-Langkah Metode Vikor
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diambil dalam menggunakan metode Vikor untuk pengambilan keputusan:
Langkah 1: Identifikasi Kriteria
Langkah pertama dalam metode Vikor adalah mengidentifikasi kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Misalnya, jika kamu ingin memilih lokasi baru untuk bisnis kamu, kamu mungkin ingin mempertimbangkan kriteria seperti biaya sewa, keamanan, aksesibilitas dan sebagainya. kamu harus membuat daftar kriteria-kriteria yang relevan dengan masalah kamu.
Langkah 2: Beri Bobot pada Setiap Kriteria
Setelah kamu mengidentifikasi kriteria-kriteria yang relevan, langkah berikutnya adalah memberikan bobot pada setiap kriteria. Bobot menunjukkan seberapa pentingnya suatu kriteria dalam pengambilan keputusan. Bobot bisa diberikan dalam bentuk angka, seperti 1 hingga 5 atau 1 hingga 10. Semakin tinggi angka bobot, semakin penting kriteria tersebut dalam pengambilan keputusan.
Langkah 3: Evaluasi Alternatif
Setelah kamu memberikan bobot pada setiap kriteria, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi setiap alternatif yang tersedia. Alternatif bisa berupa lokasi bisnis, vendor, produk dan sebagainya. Kamu harus mengevaluasi setiap alternatif berdasarkan setiap kriteria dan memberikan nilai pada setiap alternatif.
Langkah 4: Hitung Skor Vikor
Setelah mengevaluasi setiap alternatif, langkah selanjutnya adalah menghitung skor Vikor untuk setiap alternatif. Skor Vikor menggambarkan seberapa baik suatu alternatif
dalam memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan. Untuk menghitung skor Vikor, kamu harus mempertimbangkan dua nilai: nilai agregat dan nilai utama. Nilai agregat merupakan hasil penjumlahan setiap nilai alternatif yang telah dievaluasi, sedangkan nilai utama merupakan jarak antara alternatif dengan solusi ideal positif dan negatif.
Langkah 5: Tentukan Rangking
Setelah menghitung skor Vikor, langkah selanjutnya adalah menentukan rangking atau peringkat setiap alternatif. Alternatif dengan skor Vikor tertinggi akan mendapatkan peringkat teratas, sedangkan alternatif dengan skor Vikor terendah akan mendapatkan peringkat terendah.
Langkah 6: Analisis Sensitivitas
Langkah terakhir dalam metode Vikor adalah melakukan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa sensitifnya hasil pengambilan keputusan terhadap perubahan bobot kriteria atau nilai alternatif. Jika hasil pengambilan keputusan sangat sensitif terhadap perubahan bobot kriteria atau nilai alternatif, maka kamu harus mempertimbangkan kembali pengambilan keputusan tersebut.
Kelebihan Metode Vikor
Metode Vikor memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Dapat menangani pengambilan keputusan dengan banyak kriteria
- Memberikan hasil yang mudah dimengerti dan diinterpretasikan
- Menggunakan bobot untuk menentukan tingkat kepentingan relatif dari setiap kriteria
- Memberikan alternatif terbaik yang dapat dipilih
Contoh Soal Metode Vikor
Contoh Soal
Seorang pemilik bisnis ingin memilih pemasok terbaik untuk bahan baku yang digunakan dalam produksi barangnya. Dia memiliki empat alternatif pemasok, yaitu A, B, C dan D. Kriteria yang akan dievaluasi adalah harga, kualitas, waktu pengiriman dan layanan purna jual. Berikut adalah tabel penilaian masing-masing alternatif pada setiap kriteria:
Kriteria | Pemasok A | Pemasok B | Pemasok C | Pemasok D |
---|---|---|---|---|
Harga | 90 | 80 | 85 | 95 |
Kualitas | 80 | 90 | 85 | 85 |
Waktu Pengiriman | 85 | 80 | 90 | 95 |
Layanan Purna Jual | 90 | 85 | 80 | 95 |
Solusi
Langkah 1: Identifikasi Kriteria Pertama-tama, identifikasi kriteria yang akan dievaluasi dalam pemilihan pemasok. Dalam contoh ini, kriteria yang akan dievaluasi adalah harga, kualitas, waktu pengiriman dan layanan purna jual.
Langkah 2: Berikan Bobot pada Setiap Kriteria Berikan bobot pada setiap kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya dalam pemilihan pemasok. Dalam contoh ini, kita anggap bahwa harga memiliki bobot 0,4, kualitas memiliki bobot 0,3, waktu pengiriman memiliki bobot 0,2 dan layanan purna jual memiliki bobot 0,1.
Langkah 3: Evaluasi Alternatif Selanjutnya, evaluasi masing-masing alternatif pada setiap kriteria dan memberikan nilai pada setiap alternatif. Dalam contoh ini, kita menggunakan skala 0-100, dengan 100 menjadi nilai tertinggi.
Kriteria | Pemasok A | Pemasok B | Pemasok C | Pemasok D |
---|---|---|---|---|
Harga | 90 | 80 | 85 | 85 |
Kualitas | 80 | 90 | 85 | 85 |
Waktu Pengiriman | 85 | 80 | 90 | 95 |
Layanan Purnama Jual | 90 | 85 | 80 | 95 |
Skor Agregat | 0,4×90 + 0,3×90 + 0,2×85 + 0,1×90 = 88,5 | 0,4×80 + 0,3×90 + 0,2×80 + 0,1×85 = 83,5 | 0,4×85 + 0,3×85 + 0,2×90 + 0,1×80 = 85,5 | 0,4×95 + 0,3×85 + 0,2×95 + 0,1×95 = 91,5 |
Solusi Ideal Positif | 95 | 90 | 90 | 95 |
Solusi Ideal Negatif | 80 | 80 | 80 | 80 |
Langkah 4: Hitung Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif Dalam metode Vikor, kita perlu menghitung solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Solusi ideal positif adalah alternatif yang memiliki nilai tertinggi pada setiap kriteria, sedangkan solusi ideal negatif adalah alternatif yang memiliki nilai terendah pada setiap kriteria.
Kriteria | Pemasok A | Pemasok B | Pemasok C | Pemasok D | Max | Min |
---|---|---|---|---|---|---|
Harga | 90 | 80 | 85 | 95 | 95 | 80 |
Kualitas | 80 | 90 | 85 | 85 | 90 | 80 |
Waktu Pengiriman | 85 | 80 | 90 | 95 | 95 | 80 |
Layanan Purna Jual | 90 | 85 | 80 | 95 | 95 | 80 |
Solusi Ideal Positif | 95 | 90 | 90 | 95 | – | – |
Solusi Ideal Negatif | 80 | 80 | 80 | 80 | – | – |
Langkah 5: Hitung Jarak Relatif dari Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif Selanjutnya, hitung jarak relatif dari setiap alternatif terhadap solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Jarak relatif dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
D+(i) = sqrt((harga(i)-harga(SIP))^2 + (kualitas(i)-kualitas(SIP))^2 + (waktu(i)-waktu(SIP))^2 + (layanan(i)-layanan(SIP))^2)
D-(i) = sqrt((harga(i)-harga(SIN))^2 + (kualitas(i)-kualitas(SIN))^2 + (waktu(i)-waktu(SIN))^2 + (layanan(i)-layanan(SIN))^2)
Kriteria | Pemasok A | Pemasok B | Pemasok C | Pemasok D |
---|---|---|---|---|
D+(i) | 5,00 | 3,16 | 4,12 | 0,00 |
D-(i) | 4,12 | 5,00 | 4,24 | 1,00 |
V(i) | 0,56 | 0,32 | 0,46 | 0,10 |
Langkah 6: Urutkan Alternatif Berdasarkan Nilai V(i) Terakhir, urutkan alternatif berdasarkan nilai V(i) dari yang tertinggi ke yang terendah. Pemilik bisnis dapat memilih pemasok terbaik berdasarkan urutan ini.
Dalam contoh ini, alternatif D memiliki nilai V(i) tertinggi, yaitu 0,10. Oleh karena itu, pemasok D dipilih sebagai pemasok terbaik untuk bahan baku yang digunakan dalam produksi barangnya.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita di atas dapat kita simpulkan Metode Vikor adalah salah satu metode multi-kriteria dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah kompleks dengan mempertimbangkan banyak faktor yang saling berkaitan. Dengan menggunakan teknik pemeringkatan dan teknik peringkat rata-rata, metode Vikor dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan kriteria yang bertentangan.
Dalam pengambilan keputusan, metode Vikor dapat membantu pengambil keputusan untuk memilih alternatif terbaik berdasarkan nilai preferensi relatif tertinggi. Metode ini juga dapat membantu pengambil keputusan untuk mengatasi masalah ketidakpastian dan ambiguitas dalam pengambilan keputusan.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya..