Metode Additive Ratio ASsessment (ARAS) adalah salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah pemilihan alternatif terbaik dari sekumpulan alternatif yang ada. Metode ini mempertimbangkan banyak faktor atau kriteria yang saling berkaitan dan saling memengaruhi.
Dalam artikel ini, kita akan belajar lebih lanjut tentang metode ARAS, bagaimana metode ini bekerja dan kelebihan serta kelemahannya.
Apa itu Metode Additive Ratio ASsessment (ARAS)?
Metode Additive Ratio Assessment (ARAS) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam konteks pemilihan alternatif yang berbeda. Metode ini sering digunakan dalam analisis pemilihan berdasarkan beberapa kriteria atau faktor yang berbeda.
Metode Additive Ratio ASsessment (ARAS) adalah salah satu metode multi-kriteria dalam pengambilan keputusan yang pertama kali dikembangkan oleh T.L. Saaty pada tahun 1977. Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa setiap kriteria atau faktor memiliki bobot yang berbeda-beda dalam menentukan alternatif terbaik.
Prinsip Dasar
Metode ARAS menggunakan prinsip dasar untuk menggabungkan aspek kualitatif dan kuantitatif dari keputusan yang akan diambil. Prinsip ini melibatkan dua tahap, yaitu tahap pengambilan keputusan dan tahap perankingan.
Tahap pengambilan keputusan melibatkan identifikasi alternatif dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Faktor-faktor ini dapat berupa kriteria kualitatif seperti reputasi dan pengalaman atau kriteria kuantitatif seperti biaya dan waktu.
Tahap perankingan melibatkan penghitungan nilai preferensi relatif dari setiap alternatif berdasarkan faktor-faktor yang dipilih pada tahap sebelumnya. Nilai preferensi relatif ini kemudian digunakan untuk menghasilkan peringkat prioritas dari alternatif yang tersedia.
Mengapa Menggunakan Metode Aras?
Metode aras dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko proyek secara lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan metode aras, Anda dapat mengurangi risiko proyek, meningkatkan peluang sukses dan mengelola risiko secara lebih adaptif dan proaktif.
Prinsip-prinsip Metode Aras
Metode aras didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
- Risiko adalah hal yang pasti terjadi pada setiap proyek
- Risiko harus diidentifikasi secara proaktif
- Risiko harus dievaluasi dengan tepat
- Risiko harus dikomunikasikan dengan jelas
- Risiko harus dikelola secara adaptif
- Proses manajemen risiko harus dipantau dan dievaluasi secara teratur
Langkah-langkah Metode Aras
Langkah-langkah dalam metode aras terdiri dari:
- Identifikasi Risiko
- Evaluasi Risiko
- Pengembangan Strategi
- Implementasi Strategi
- Monitor dan Kontrol
1. Identifikasi Risiko
Pada tahap ini, Anda harus mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi dalam proyek. Risiko dapat berasal dari berbagai sumber, seperti lingkungan eksternal, lingkungan internal atau kesalahan manusia.
2. Evaluasi Risiko
Pada tahap ini, Anda harus mengevaluasi risiko yang telah diidentifikasi dengan menggunakan teknik analisis risiko yang sesuai, seperti analisis SWOT atau analisis probabilitas dan dampak.
3. Pengembangan Strategi
Pada tahap ini, Anda harus mengembangkan strategi untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi. Strategi ini harus mencakup tindakan yang spesifik dan jelas untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang sukses.
4. Implementasi Strategi
Pada tahap ini, Anda harus mengimplementasikan strategi yang telah dikembangkan. Hal ini meliputi mengalokasikan sumber daya dan menetapkan tanggung jawab untuk setiap
5. Monitor dan Kontrol
Pada tahap ini, Anda harus memonitor dan mengontrol pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi pengukuran kinerja, pemantauan dan penilaian risiko secara berkala, serta perubahan strategi jika diperlukan.
5. Monitor dan Kontrol
Pada tahap ini, Anda harus memonitor dan mengontrol pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi pengukuran kinerja, pemantauan dan penilaian risiko secara berkala, serta perubahan strategi jika diperlukan.
Keuntungan Menggunakan Metode Aras
Penggunaan metode aras dapat memberikan berbagai keuntungan bagi proyek Anda, antara lain:
- Mengidentifikasi risiko secara lebih efektif
- Mengevaluasi risiko dengan lebih tepat
- Mengelola risiko secara adaptif
- Meningkatkan peluang sukses proyek
- Mengurangi dampak risiko pada proyek
- Memastikan keberlangsungan proyek yang lebih stabil dan lancar
Contoh Penggunaan Metode ARAS
Misalkan ada tiga alternatif mobil yang akan dipilih, yaitu mobil A, B dan C. Ada empat kriteria yang akan digunakan dalam menilai alternatif tersebut, yaitu harga, kualitas, keamanan dan konsumsi bahan bakar. Berikut adalah matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria tersebut:
Kriteria | Harga | Kualitas | Keamanan | Konsumsi Bahan Bakar |
---|---|---|---|---|
Harga | 1 | 2 | 3 | 4 |
Kualitas | 1/2 | 1 | 2 | 3 |
Keamanan | 1/3 | 1/2 | 1 | 2 |
Konsumsi Bahan Bakar | 1/4 | 1/3 | 1/2 | 1 |
Setelah membuat matriks perbandingan berpasangan, hitung bobot relatif untuk setiap kriteria. Bobot relatif untuk kriteria Harga, Kualitas, Keamanan dan Konsumsi Bahan Bakar masing-masing adalah 0.30, 0.24, 0.18 dan 0.28.
Selanjutnya, hitung rasio nilai tambah (additive ratio) untuk setiap alternatif terhadap setiap kriteria. Misalkan harga mobil A adalah Rp. 200 juta, kualitas mobil A adalah 8, keamanan mobil A adalah 9 dan konsumsi bahan adalah 10.
Berdasarkan nilai-nilai tersebut, dapat dihitung rasio nilai tambah (additive ratio) untuk mobil A terhadap setiap kriteria, seperti berikut:
- Harga: [(Rp. 200 juta) – (nilai minimum harga)] / [(nilai maksimum harga) – (nilai minimum harga)] = [(Rp. 200 juta) – (Rp. 150 juta)] / [(Rp. 250 juta) – (Rp. 150 juta)] = 0.33
- Kualitas: [(nilai maksimum kualitas) – (kualitas mobil A)] / [(nilai maksimum kualitas) – (nilai minimum kualitas)] = [(10) – (8)] / [(10) – (6)] = 0.50
- Keamanan: [(keamanan mobil A) – (nilai minimum keamanan)] / [(nilai maksimum keamanan) – (nilai minimum keamanan)] = [(9) – (5)] / [(10) – (5)] = 0.80
- Konsumsi Bahan Bakar: [(nilai maksimum konsumsi bahan bakar) – (konsumsi bahan bakar mobil A)] / [(nilai maksimum konsumsi bahan bakar) – (nilai minimum konsumsi bahan bakar)] = [(8) – (6)] / [(8) – (4)] = 0.67
Hitung nilai total rasio nilai tambah untuk mobil A dengan cara menjumlahkan hasil perkalian rasio nilai tambah dan bobot relatif untuk setiap kriteria:
- Nilai total rasio nilai tambah untuk mobil A = (0.33 x 0.30) + (0.50 x 0.24) + (0.80 x 0.18) + (0.67 x 0.28) = 0.53
Lakukan langkah yang sama untuk mobil B dan C. Setelah mendapatkan nilai total rasio nilai tambah untuk setiap alternatif, urutkan alternatif dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Alternatif dengan nilai total rasio nilai tambah tertinggi adalah alternatif terbaik.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita di atas dapat kita simpulkan Metode Additive Ratio ASsessment (ARAS) adalah salah satu metode multi-kriteria dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah pemilihan alternatif terbaik dari sekumpulan alternatif yang ada.
Metode ini mudah dipahami dan diimplementasikan, namun memiliki beberapa kelemahan seperti bahwa kriteria yang digunakan bersifat linier, membutuhkan data kuantitatif dan tidak dapat menangani kriteria yang bertentangan dengan tujuan akhir. Meskipun demikian, metode ARAS tetap menjadi pilihan yang baik dalam pengambilan keputusan karena mampu mempertimbangkan banyak kriteria dan dapat digunakan untuk mengevaluasi banyak alternatif sekaligus.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya..