arsitektur data

Arsitektur Data: Pengertian, Komponen dan Cara Kerja

Data adalah salah satu aset paling berharga bagi organisasi. Namun, hanya memiliki data yang banyak tidak cukup. Penting bagi organisasi untuk memiliki Arsitektur Data yang baik agar dapat mengelola data dengan efektif dan efisien.

Dalam artikel ini, kita akan belajar secara detail mengenai pengertian, tujuan, komponen dan cara kerja dari Arsitektur Data.

Pengertian Arsitektur Data

apa itu arsitektur data

Arsitektur data dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja yang terdiri dari berbagai konsep, aturan dan prinsip yang digunakan untuk merancang dan mengelola data secara terstruktur dan terorganisir. Dengan arsitektur data yang baik, sebuah organisasi dapat memaksimalkan nilai dari data yang dimilikinya dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaannya.

Komponen Arsitektur Data

Berikut ini adalah beberapa komponen yang penting untuk diketahui:

1. Sumber Data

Sumber data adalah tempat di mana data disimpan. Ini dapat berupa database, file atau sumber data lainnya.

2. Proses ETL

Proses ETL adalah singkatan dari “Extract, Transform, Load”. Ini adalah proses untuk mengambil data dari sumber data, mengubahnya menjadi format yang dapat digunakan dan memuatnya ke dalam database.

3. Data Warehouse

Data warehouse adalah tempat penyimpanan data yang dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Ini memungkinkan untuk melihat data dalam konteks yang lebih besar dan lebih komprehensif.

Baca juga :   Fraud Detection: Pengertian, Metode dan Cara Kerjannya

4. Data Mart

Data mart adalah subset dari data warehouse yang digunakan untuk menyimpan data yang spesifik untuk satu area bisnis atau departemen.

5. Master Data

Master Data adalah data inti atau data utama dalam suatu organisasi. Master data berisi informasi penting yang digunakan dalam proses bisnis seperti data pelanggan, data produk, data lokasi dan lain sebagainya. Komponen ini adalah komponen penting dalam arsitektur data karena memungkinkan organisasi untuk memastikan data yang digunakan dalam proses bisnis adalah akurat dan terintegrasi.

6. Business Intelligence

Business intelligence adalah pengolahan data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis. Ini dapat mencakup laporan, grafik dan analisis data.

7. Security dan Privasi Data

Security dan Privasi Data adalah komponen arsitektur data yang sangat penting untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data organisasi. Security dan privasi data mencakup berbagai teknologi dan prosedur untuk melindungi data organisasi dari ancaman seperti pencurian data, kebocoran data dan serangan siber lainnya. Dalam arsitektur data, security dan privasi data harus menjadi prioritas utama untuk memastikan data organisasi terlindungi dengan baik.

8. Big Data

Big data adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah data yang sangat besar yang tidak dapat diproses oleh aplikasi tradisional.

Jenis Arsitektur Data

komponen arsitektur data

Terdapat beberapa jenis arsitektur data yang dapat digunakan dalam sebuah organisasi, antara lain:

a. Arsitektur Data Terpusat

Arsitektur data terpusat adalah jenis arsitektur data yang data yang tersimpan dalam sebuah pusat data tunggal. Arsitektur data terpusat biasanya digunakan oleh organisasi yang memiliki jumlah data yang relatif kecil.

b. Arsitektur Data Terdistribusi

Arsitektur data terdistribusi adalah jenis arsitektur data yang data disimpan pada beberapa sumber data yang terdistribusi. Arsitektur data terdistribusi biasanya digunakan oleh organisasi yang memiliki jumlah data yang besar.

Baca juga :   Belajar Sistem Pendukung Keputusan (SPK): Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Sistem Pendukung Keputusan

c. Arsitektur Data Terpadu

Arsitektur data terpadu adalah jenis arsitektur data yang mengintegrasikan data dari berbagai sumber data yang terdistribusi. Arsitektur data terpadu biasanya digunakan oleh organisasi yang memiliki jumlah data yang sangat besar dan kompleks.

Cara Kerja Arsitektur Data

Arsitektur Data bekerja dengan memanfaatkan beberapa teknik dan komponen seperti yang telah disebutkan di atas. Arsitektur Data dapat diterapkan pada berbagai jenis sistem informasi seperti sistem perbankan, sistem informasi akademik atau sistem informasi logistik.

Cara kerja dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berbeda.
  2. Melakukan Data Integration untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber.
  3. Membuat skema data dengan menggunakan Data Modeling.
  4. Menyimpan data dalam Data Storage yang sesuai dengan jenis data.
  5. Memproses data menggunakan teknik pengolahan data yang sesuai.
  6. Menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna.

Keuntungan Arsitektur Data

Adapun keuntungan yang dimiliki antara lain sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kualitas data dengan memastikan data yang digunakan dalam sistem informasi akurat dan terpercaya.
  2. Memudahkan pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi yang lengkap dan akurat.
  3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengolahan data dengan menghindari duplikasi data dan memastikan konsistensi data.
  4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan merancang sistem informasi yang terintegrasi dan efisien.

Kesimpulan

Pada pembelajaran kita di atas dapat disimpulkan bahwa Arsitektur data adalah suatu kerangka kerja yang menyediakan panduan dan prosedur untuk merancang, membangun, mengelola dan menggunakan data dalam suatu organisasi atau perusahaan. Arsitektur data terdiri dari beberapa komponen utama dan bedampak positif bagi organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif. Dalam implementasi arsitektur data, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip arsitektur data yang meliputi pengumpulan data, penyimpanan data, pengolahan data dan penggunaan data.

Baca juga :   Media Transmisi: Pengertian, Kegunaan dan Jenis-Jenisnya

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya..