software defined network

Software Defined Network (SDN): Karakteristik, Jenis dan Cara Kerja

Software Defined Network atau disebut juga dengan SDN pertama kali muncul pada tahun 2008 dan sejak saat itu telah mengalami perkembangan yang signifikan. Saat ini, SDN menjadi solusi yang sangat penting bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi jaringannya dan mempermudah pengelolaan jaringan.

Nah, pada artike ini kita akan belajar lebih dalam untuk mengetahui dan mengerti mengenai SDN ini. Yukk simak!

Pengertian Software Defined Network

Software Defined Networking adalah
Sumber: avinetworks.com

Software Defined Network (SDN) merupakan teknologi yang mengubah cara jaringan dikonfigurasi, dikendalikan dan dimonitor. SDN memisahkan control plane dan data plane pada jaringan, sehingga mempermudah proses pengaturan dan pengelolaan jaringan. Control plane adalah bagian dari jarignan yang mengontrol proses forward atau cara paket data dikirim dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam jaringan SDN, pengendalian jaringan didefinisikan melalui perangkat lunak, sehingga mempermudah pengelolaan dan pengembangan jaringan. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk membuat perubahan pada jaringan secara dinamis dan mengelola jaringan lebih efisien.

Karakteristik Software Defined Network

Berikut ini beberapa karakteristik utama dari SDN.

  1. Centralized Control: SDN menggunakan kontrol panel yang terpusat untuk mengatur dan mengelola seluruh jaringan. Kontrol panel ini bertanggung jawab untuk mengirimkan perintah ke perangkat jaringan (seperti switch dan router) untk memanipulasi aliran data.
  2. Programmability: SDN memungkinkan jaringan untuk dikonfigurasi dan diataur melalui proses atau skrip. Ini membuat jaringan lebih mudah dikonfigurasi dan lebih cepat bereaksi terhadap perubahan dalam lingkungan.
  3. Open API: SDN memiliki API terbuka yang memungkinkan aplikasi dan perangkat lunak lainnya untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan jaringan. API ini memungkinkan administrator jaringan untuk memanipulasi jaringan mereka dengan melalui aplikasi tertentu.
  4. Network Virtualization: SDN memungkinkkan virtualisasi jaringan, yang membuat jaringan menjadi lebih fleksibel dan skalabel. Ini memgunkinkan administrator jaringan untuk membuat jaringan virtual yang terpisah dari jaringan fisik dan memanipulasi mereka dengan mudah.
  5. Enhanced Security: SDN menawarkan keamanan yang lebik baik melalui pemantauan dan kontrol yang lebih baik atas jaringan mereka dan memblokir akses yang tidak sah dengan lebih efisien.
  6. Improved Network Visibility: SDN menawarkan visibilitas yang lebih baik atas jaringan melalui pemantauan dan analisis data yang lebih baik. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk memahami lebih baik bagaimana jaringan mereka beroperasi dan membuat perubahan yang tepat untuk memperbaikinya.
  7. Automation: SDN memungkinkan otomatisasi proses jaringan, membuat jaringan lebih efisen dan mengurangi biaya pengelolaan. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk mengelola jaringan mereka dengan lebih efisien dan memastikan bahwa jaringan mereka beroperasi.
Baca juga :   Perbedaan Antara Cisco dan MikroTik yang Kamu Harus Ketahui!

Arsitektur Software Defined Network

arsitektur sdn

Arsitektur dari SDN tebagi menjadi 3 layer, yaitu.

1. Application Layer

Lapisan aplikasi adalah bagian arsitektur dari SDN yang berisi aplikasi yang menjalankan tugas-tugas jaringan seperti pengaturan keamanan, routing dan manajemen jaringan. Aplikasi ini dapat diprogramkan untuk membuat keputusan jaringan dan mengatur aliran data.

2. Control Layer

Lapisan kontrol adalah bagian dari arsitektur SDN yang berfungsi sebagai “otak” jaringan. Ini terdiri dari software aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan mengotrol dan mengatur jaringan melalui antarmuka yang mudah digunakan. Aplikasi ini bertanggung jawab untuk membuat keputusan jaringan, mengatur aliran data dan memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik.

3. Infrastructure Layer

Lapisan infrastruktur adalah lapisan jaringan yang menangani aliran data paket. Ini terjadi dari perangkat keras jaringan (seperti switch dan router) yang membuat keputusan tentang bagaimana data paket harus dialirkan melalui jaringan. Dalam SDN, perangkat ini dikendalikan oleh lapisan kontrol (control layer).

Dengan memisahkan kontrol jaringan dari perangkat keras jaringan, SDN memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur jaringan secara centralized dan membuat perubahan jaringan dengan mudah dan cepat.

Jenis-Jenis Software Defined Network

Berikut ini beberapa jenis dari SDN, antara lain.

1. Centralized SDN

Centralized SDN merupakan jenis SDN yang memiliki sentral kontrol untuk memastikan jaringan berfungsi dengan baik. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk mengotrol dan mengukur jaringan melalui satu antarmuka yang mudah digunakan.

2. Distributed SDN

Distributed SDN merupakan jenis SDN yang memiliki beberapa kontrol terpisah yang bekerja bersama untuk memastikan jaringan berfungsi dengan baik. Ini memungkinkan jaringan unutk mengatasi masalah skalabilitas dan menyediakan toleransi kegagalan tinggi.

3. Hybrid SDN

Merupakan jenis SDN yang menggabungkan konsep dari centralized dan distributed SDN. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk mengotrol dan mengatur jaringan melalui satu antarmuka sentral dan memastikan bahwa jaringan dapat mengatasi masalah skalabilitas dan menyediakan toleransi kegagalan tinggi.

Baca juga :   Load Balancing: Jenis, Cara Kerja, Fungsi dan Kelebihannya

4. OpenFlow SDN

Merupakan jenis SDN yang menggunakan protokol OpenFlow untuk mengotrol dan mengatur jaringan. Ini memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur jaringan melalui antarmuka yang mudah digunakan dan memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik.

5. Network Function Virtualization (NFV)

Merupakan jenis SDN yang memungkinkan administrator jaringan untuk menjalankan aplikasi jaringan pada perangkat virtual yang terpisah dari perangkat keras jaringan.

6. Cloud SDN

Merupakan jenis SDN yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengontrol dan mengatur jaringan melalui cloud computing. Ini membuat jaringan lebih efisien dan mudah dikelola dan memungkinkan jaringan untuk beradaptasi dengan mudah terhadap perubahan bisnis dan teknologi.

Cara Kerja Software Defined Network

Cara kerja dari SDN dapat dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu.

1. Pengotrolan

Tahap ini memastikan bahwa semua informasi jaringan yang diperlukan tersedia dan dapat diakses oleh kontrol SDN. Dalam tahap ini, kontrol SDN menerima informasi dari switch dan router jaringan, memproses informasi tersebut dan membuat keputusan mengenai bagaimana jaringan harus dikonfigurasi dan diatur.

2. Penerapan

Tahap ini memastikan bahwa keputusan yang dibuat dalam pengontrolan diterapkan pada jaringan. Tahap ini, kontrol SDN mengirimkan instruksi ke switch dan router jaringan untuk memastikan bahwa jaringan dikonfigurasi dan diatur sesuai dengan kebutuhan.

3. Monitoring

Tahap ini memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik dan memantau performa jaringan. Dalam tahap ini, kontrol SDN mengumpulkan data dari switch dan router jaringan dan menganalisis data tersebut untuk memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan kinerja jaringan tetap optimal.

Kesimpulan

Pada pembelajaran kita di atas dapat disimpulkan bahwa Software Defined Network (SDN) merupakan teknologi yang mengubah cara jaringan dikonfigurasi, dikendalikan dan dimonitor. SDN memisahkan control plane dan data plane pada jaringan, sehingga mempermudah proses pengaturan dan pengelolaan jaringan.

Baca juga :   Deep Web Adalah: Pengertian, Dampak dan Manfaat

SDN memiliki tiga tahap utama dalam cara kerjanya yaitu pengotrolan, penerapan dan monitoring yang memastikan bahwa jaringan dikonfigurasi dan diatur dengan kebutuhan dan memantau performa jaringan.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..