cloud computing

Cloud Computing: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Ketika berbicara tentang dunia teknologi, cloud computing tidak bisa dikesampingkan. Inovasi yang memberikan aksesibilitas dan fleksibilitas tanpa batas bagi penggunanya, cloud computing membantu perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Nah, sebenarnya apasih cloud computing ini? kita akan belajar bersama-sama. Yukk simak!

Pengertian Cloud Computing

cloud computing adalah

Cloud computing (komputasi awan) adalah proses pengolahan daya komputasi melalui jaringan internet yang memiliki fungsi agar dapat menjalankan program melalui komputer yang telah terkoneksi satu sama lain pada waktu yang sama.

Cloude computing merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Cloud computing memudahkan penggunanya untuk menjalankan program tanpa harus menginstall aplikasi terlebih dahulu dan memudahkan pengguna untuk mengakses data dan informasi melalui internet.

Cloud computing tercipta karena timbulnya kendala seperti keterbatasan atau pemborosan resource komputer yang menyebabkan terhambat dan tidak maksimalnya beberapa kegiatan perkomputasian.

Fungsi Cloud Computing

Berikut beberapa fungsi dari cloud computing, antaranya.

  1. Scalability, pengguna dapat menambah atau mengurangi sumber daya komputer sesuai kebutuhan tanpa harus melakukan pembelian atau pemasangan hardware.
  2. Elasticity, memungkinkan pengguna untuk memperluas atau mempersempit sumber daya komputer sesuai dengan beban kerja tanpa mengurangi kinerja aplikasi.
  3. Pay per use, pengguna hanya membayar untuk sumber daya komputer yang sebenarnya digunakan, sehingga biaya operasi dapat dikurangi.
  4. Accessibility, akses sumber daya komputer dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja melalui internet.
  5. Security, penyedia cloud biasanya menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan solusi on premise, seperti enkripsi data, autentikasi multi faktor dan monitoring aktivitas yang berpotensi merugikan.
  6. Cost efficiency, memungkinkan pengguna untuk menghemat biaya yang mengurangi investasi awal untuk hardware dan peralatan serta meminimalisir biaya pemeliharaan dan operasi.
Baca juga :   Interaction to Next Paint Adalah: Pengertian dan Tips Meningkatkan

Jenis-Jenis Cloud Computing

Berikut ini merupakan jenis layanan dan jenis penyebaranyan.

Jenis Layanan

1. SaaS (Software as a Service)

Arsitektur model layanan SaaS

SaaS adalah layanan yang menyediakan software (perangkat lunak). Layanan software cloud yang disediakan contohnya layanan prodiktivitas, email, social network, instan messaging dan lainnya. Pengguna dapat menggunakan software dan cukup tahu bahwa layanan perangkat lunak tersebut dapat berjalan dan bisa digunakan dengan baik.

2. PaaS (Platform as a Servis)

Arsitektur model layanan PaaS

PaaS adalah layanan yang menyediakan perangkat keras beserta sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi dan lainnya. Layanan ini digunakan bagi pelanggan yang ingin mengembangkan aplikasi tanpa perlu memikirkan perawatan atau perancangan perangkat keras beserta lingkungannya.

3. IaaS (Infrastructure as a Service)

Arsitektur model layanan IAAS

Infrastructure as a Service adalah sebuah layanan infastructure komputasi awan atau cloud computing. Dalam arti lain IaaS adalah layanan cloud computing yang umumnya berupa satu perangkat hardware komputer yang berupa virtualisasi bersama dengan jaringan internet, bandwith , dukungan alamat IP, keseimbangan beban, jaminan online secara realtime dan keamanan dalam ruang lingkup satu unit layanan IaaS

Jenis Penyebaran

1. Public cloud

Public cloud merupakan sebuah jenis deployment pada teknologi cloud computing, dimana layanan cloud computing diletakkan di lokasi publik (misal di jaringan internet dan memiliki IP public), sehingga layanan, data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Contoh dari jenis ini adalah Amazon AWS.

2. Private cloud

Merupakan infrastruktur layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh sebuah organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki atau mengelola private cloud ini.

private cloud

Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan private cloud, antara lain.

Kelebihan

  1. Keamanan data cukup terjamin, karena pihak internal organisasi atau perusahaan mengelola sendiri keamanan sistemnya.
  2. Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal organisasi atau perusahaan.
  3. Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tiap-tiap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Baca juga :   Metode FEFO Adalah: Pengertian, Cara Kerja dan Contoh

Kekurangan

  1. Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik dan lancar.
  2. Dengan menggunakan tenaga yang orang ahli, kemanan sistem kurang terjamin karena pengaturan yang buruk.
  3. Investasi berar, karena pihak internal perusahaan atau organisasi sendiri yang harus menyiapkan infrastrukturnya.

3. Community cloud

Sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya atau tingkat keamanan yang dibutuhkan dan lainnya.

4. Hybrid cloud

Hybrid cloud adalah gabungan dari private cloud dan public cloud. Hybrid cloud bisa diakses oleh banyak user melalui jaringan publik, jenis ini mengelola private cloude dan public cloud secara bersama menggunakan tools pada lingkungan cloud yang berbeda.

Karakteristik Cloud Computing

Terdapat lima karakteristik sebuah sistem disebut cloud computing, antara lain sebagai berikut.

1. Resource Pooling

Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant.

Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumberdaya tersebut baik secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna atau pelanggan sesuai permintaan.

2. Measured Service

Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaanya dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan.

3. Broad Network Access

Pelayanan dari cloud provider dapat digunakan dan tersedia melalui jaringan dan dapat di access melalui PC atau mobile device lainnya seperti smartphone, tablet, workstatsion dan lainnya.

4. Rapid Elasticity (Elastis)

Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan atau pengguna sendiri dengan kemampuan ini seolah-oleh kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya dan dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.

5. Self Service

Mode computing dimana pengguna dapat secara mandiri mengakses dan mengelola layanan dan sumber daya cloud tanpa bantuan dari tim IT. Ini menyediakan pengguna dengan fleksibilitas dan kendali untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Baca juga :   ARP Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Cara Kerja Cloud Computing

Cloud computing bekerja dengan memisahkan aplikasi dan data dari hardware yang digunakan untuk menjalankannya. Berikut adalah cara kerja secara detail.

  1. Resource virtualization, penyedia cloud memisahkan sumber daya komputer seperti CPU, RAM, disk space dan jaringan dari hardware fisik dan mengubahnya menjadi virtual resource yang dapat ditempatkan pada server dan storage yang berbeda-beda.
  2. Data center management, penyedia cloud mengelola dan mengoperasikan data center yang menyediakan sumber daya virtual. Data center tersebut mencakup server, storage, jaringan dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi dan layanan.
  3. Resource allocation, penyedia cloud mengalokasikan sumber daya virtual sesuai dengan permintaan pengguna. Pengguna dapat memprovisioning sumber daya sesuai kebutuhan melalui antarmuka pengguna web atau API.
  4. Data replication, data dan aplikasi yang digunakan oleh pengguna disimpan pada storage cloud dan dapat diterima dan diteruskan ke pengguna dari berbagai lokasi melalui internet.
  5. Load balancing, penyedian cloud mengatur distribusi beban kerja pada server dan sumber daya lain untuk memastikan kinerja yang optimal dan meminimalisir downtime.
  6. Monitoring and maintenance, penyedia cloud mengawasi aktivitas dan kinerja sistem secara terus-meneru dan melakukan pemeliharaan dan perbaikan seperti yang dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan dan kinerja yang optimal.
  7. Security and compliance, penyedia cloud mengimplementasikan keamanan dan kontrol yang diperlukan untuk melindungi data dan aplikasi pengguna dan memenuhi standar industri dan regulasi yang berlaku.
  8. Billing and metering, penyedia cloud mencatat dan memungut biaya untuk sumber daya yang digunakan oleh pengguna dan menyediakan laporan dan metrik yang diperlukan untuk memantau dan mengukur penggunaan.

itu adalah cara kerja computing dalam beberapa tahap. Secara umum, cloud computing memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi dan data melalui internet dengan memanfaatkan sumber daya komputer yang disediakan oleh penyedia cloud sebagai layanan.

Kesimpulan

Pada pembelajaran kita di atas dapat kita simpulkan bahwa Cloud Computing adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan dan sumber daya melalui internet. Ini memiliki berbagai manfaat seperti biaya operasi yang lebih rendah, fleksibilitas, skalabilitas dan aksesibilitas yang lebih baik.

Cloud computing dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dan layanan, seperti penyimpanan file, layanan SaaS, IaaS dan PaaS. Cloud computing memiliki potensi untuk membantu perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..