data cleansing adalah

Data Cleansing Adalah: Pengertian, Manfaat dan Prosesnya

Di era digital seperti sekarang, data menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan dan individu. Namun, data yang tidak akurat, tidak lengkap atau bahkan duplikat dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari analisis yang keliru hingga pengambilan keputusan yang salah. Inilah mengapa Data Cleansing sangat penting.

Data Cleansing adalah proses pembersihan data dari kesalahan, inkonsistensi dan informasi yang tidak relevan agar dapat digunakan secara optimal. Lalu, bagaimana cara kerja Data Cleansing? Apa manfaatnya? Dan teknik apa yang paling efektif? pada artikel ini akan membahas semuanya secara mendalam. Yuk simak!

Pengertian Data Cleansing

Data Cleansing adalah proses mengidentifikasi, memperbaik atau menghapus data yang tidak akurat, tidak lengkap atau duplikat dalam suatu database. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas data agar lebih konsisten dan dapat dipercaya.

Perbedaan Data Cleansing dan Data Enrichment

  • Data Cleansing berfokus pada pembersihan data yang kotor atau tidak akurat.
  • Data Enrichment adalah proses menambahkan informasi tambahan ke dalam data agar lebih bermanfaat.

Misalnya, dalam database pelanggan, Data Cleansing menghapus data duplikat dan memperbaiki kesalahan penulisan, sementara Data Enrichment menambahkan informasi seperti riwayat pembelian pelanggan.

Contoh Kasus dalam Kehidupan Nyata

Sebuah perusahaan e-commerce sering menghadapi masalah dengan data pelanggan yang tidak lengkap atau salah input, seperti alamat pengiriman yang keliru. Dengan Data Cleansing, mereka dapat memastikan alamat pelanggan benar sehingga mengurangi kesalahan dalam pengiriman barang.

Baca juga :   Clustering: Pengertian, Jenis dan Contoh penerapannya

Manfaat Data Cleansing

Mengapa Data Cleansing sangat penting? Berikut adalah beberapa manfaat utama:

  1. Meningkatkan Akurasi Data
    Data yang bersih dan terstruktur membantu memastikan bahwa informasi yang digunakan benar dan dapat dipercaya.
  2. Mengoptimalkan Pengambilan Keputusan
    Keputusan bisnis yang didasarkan pada data yang akurat akan lebih efektif dibandingkan dengan keputusan yang dibuat dari data yang berantakan.
  3. Mencegah Kesalahan Analisis
    Analisis data yang salah bisa menyebabkan strategi bisnis yang keliru. Dengan Data Cleansing, risiko ini bisa dikurangi.
  4. Efisiensi Operasional
    Menggunakan data yang bersih berarti proses bisnis berjalan lebih lancar tanpa hambatan akibat kesalahan atau duplikasi data.

Tantangan dalam Data Cleansing

Meskipun penting, Data Cleansing memiliki beberapa tantangan, di antaranya:

  1. Volume Data yang Besar
    Perusahaan besar memiliki jutaan bahkan miliaran data yang perlu dibersihkan secara berkala.
  2. Data yang Tidak Terstruktur
    Banyak data yang tidak memiliki format standar, seperti data dalam bentuk teks bebas atau catatan manual.
  3. Kesalahan Manusia dalam Input Data
    Manusia sering membuat kesalahan saat memasukkan data, seperti kesalahan ketik atau penggunaan format yang tidak konsisten.
  4. Duplikasi dan Inkonsistensi
    Sering kali ada banyak duplikasi dalam database yang membuat data menjadi tidak konsisten.

Proses Data Cleansing

Untuk lebih memahami bagaimana Data Cleansing bekerja, berikut adalah langkah-langkahnya secara rinci.

1. Identifikasi Data yang Kotor

Langkah pertama adalah mengidentifikasi data yang tidak valid, tidak lengkap atau memiliki inkonsistensi. Jenis data yang perlu diperiksa meliputi:

  • Data yang hilang atau kosong: Misalnya, dalam database pelanggan, ada kolom email atau nomor telepon yang kosong.
  • Data duplikat: Sering kali, informasi yang sama dimasukkan lebih dari satu kali, menyebabkan redundansi.
  • Kesalahan ejaan atau format: Seperti kesalahan dalam penulisan nama, alamat atau kode pos.
  • Data yang tidak konsisten: Misalnya, dalam satu kolom tanggal ada format DD/MM/YYYY, sementara di kolom lain menggunakan MM-DD-YYYY.
Baca juga :   Database Adalah : Fungsi, Jenis dan Manfaat

2. Menghapus atau Menggabungkan Data Duplikat

Duplikasi data sering terjadi akibat beberapa faktor, seperti pengisian formulir lebih dari sekali atau kesalahan dalam sistem input. Data yang duplikat perlu dihapus atau digabungkan agar tidak menyebabkan kebingungan. berikut merupakan cara untuk menghapus data duplikat:

  • Menggunakan fitur “Remove Duplicates” pada Microsoft Excel.
  • Menggunakan SQL query dengan perintah DISTINCT untuk menghapus entri yang sama.
  • Menggunakan software Data Cleansing seperti OpenRefine atau Talend.

3. Standarisasi Format Data

Data yang tidak memiliki format standar bisa menyebabkan kebingungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan standarisasi agar semua data mengikuti aturan yang sama. Contoh jenis format yang perlu distandarisasi:

  • Huruf kapital: Semua nama pelanggan bisa dibuat Title Case (contoh: “Joko Widodo” bukan “joko widodo”).
  • Format tanggal: Jika ada format campuran seperti DD/MM/YYYY dan MM-DD-YYYY, pilih satu format yang seragam.
  • Format nomor telepon: Pastikan semua nomor menggunakan kode negara yang sama (+62 untuk Indonesia).

4. Koreksi Kesalahan dan Ketidaksesuaian

Setelah data dideteksi dan distandarisasi, langkah berikutnya adalah memperbaiki kesalahan yang ditemukan, baik yang disebabkan oleh human error atau kesalahan sistem. Berikut langkah-langkah koreksi data:

  • Menggunakan validasi data: Misalnya, nomor telepon harus memiliki minimal 10 digit agar valid.
  • Memeriksa ejaan otomatis: Bisa dilakukan dengan fitur Spell Check di Excel atau Google Sheets.
  • Membandingkan data dengan sumber lain: Misalnya, alamat pelanggan bisa diperiksa dengan API Google Maps untuk memastikan keakuratannya.

5. Mengisi Data yang Hilang

Data yang hilang atau kosong dapat mengganggu analisis dan operasional perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk melengkapi data yang kosong. Berikut cara menangani data yang hilang:

  1. Menggunakan metode interpolasi: Jika data berupa angka, bisa dilakukan perkiraan berdasarkan pola data sebelumnya.
  2. Mencari sumber lain untuk melengkapi data: Misalnya, jika ada pelanggan tanpa nomor telepon, bisa menghubungi pelanggan tersebut untuk memperbarui informasinya.
  3. Menggunakan teknik Machine Learning: Beberapa software menggunakan AI untuk memprediksi nilai yang hilang berdasarkan pola data yang ada.
Baca juga :   Belajar Logika Fuzzy: Perbedaan Fuzzy Inference System (FIS) Metode Tsukamoto, Metode Mamdani dan Metode Sugeno

6. Validasi dan Verifikasi Data

Setelah semua proses di atas dilakukan, langkah terakhir adalah memverifikasi apakah data yang telah dibersihkan benar-benar sudah valid dan siap digunakan. Berikut merupakan metode validasi yang bisa digunakan, diantaranya:

  • Membandingkan dengan sumber terpercaya: Misalnya, memastikan data pelanggan sesuai dengan KTP atau NPWP.
  • Melakukan uji coba: Menggunakan data dalam sistem untuk melihat apakah masih ada kesalahan atau tidak.
  • Audit data secara berkala: Proses pembersihan data sebaiknya dilakukan secara rutin agar kualitas data tetap terjaga.

Teknik Terbaik dalam Data Cleansing

Beberapa teknik terbaik dalam Data Cleansing adalah:

  • Menggunakan software khusus seperti OpenRefine atau Talend untuk membersihkan data secara otomatis.
  • Automasi pembersihan data untuk menghemat waktu dan tenaga.
  • Audit dan monitoring data secara berkala agar kualitas data tetap terjaga.
  • Menggunakan machine learning untuk mendeteksi pola kesalahan dalam data.

Alat dan Software untuk Data Cleansing

Berikut beberapa software yang dapat membantu proses Data Cleansing:

  1. OpenRefine – Cocok untuk pembersihan data dalam jumlah besar.
  2. Trifacta Wrangler – Software berbasis AI untuk membersihkan data.
  3. Talend Data Quality – Menyediakan fitur lengkap untuk validasi dan standarisasi data.
  4. IBM InfoSphere QualityStage – Digunakan oleh perusahaan besar untuk memastikan kualitas data.
  5. Microsoft Excel – Cocok untuk skala kecil dengan fitur seperti Find & Replace dan Data Validation.

Kesimpulan

Pada pembahasan kita diatas dapat kita simpulkan bahwa Data Cleansing adalah proses penting yang memastikan data tetap bersih, akurat dan dapat digunakan secara efektif. Dengan mengikuti langkah-langkah seperti identifikasi data kotor, menghapus duplikasi, standarisasi format, koreksi kesalahan, pengisian data yang hilang, serta validasi dan verifikasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya.