Apakah kamu pernah mendengar istilah “sniffing”? Apakah kamu tahu apa itu dan bagaimana cara kerjanya? Dalam dunia keamanan cyber, sniffing merujuk pada aktivitas memantau dan mencuri data yang dikirim melalui jaringan komputer.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu sniffing, cara kerjanya, tujuan dan dampaknya, metode pencegahannya.
Apa itu Sniffing?
Sniffing adalah proses pemantauan dan perekaman lalu lintas data yang melewati suatu jaringan komputer. Pada dasarnya, sniffing bertujuan untuk menangkap dan menganalisis paket data yang dikirim antara dua entitas dalam jaringan, seperti komputer, server atau perangkat lainnya. Dengan memahami isi paket data tersebut, seorang penyerang dapat mengakses informasi sensitif seperti kata sandi, data pribadi atau informasi rahasia lainnya.
Bagaimana Sniffing Bekerja?
Sniffing merupakan teknik yang digunakan untuk memantau dan mencuri data yang melewati jaringan komputer. Para penyerang yang melakukan tindakan ini untuk dapat memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit atau data pribadi lainnya. Cara kerja sniffing umumnya melibatkan pemasangan perangkat lunak atau perangkat keras yang memungkinkan pengguna untuk “mengendus” atau “membaca” data yang sedang ditransmisikan melalui jaringan.
Jenis-jenis Sniffing
Pada umumnya jenis ini terdapat dua yang sering digunakan, yaitu:
1. Passive Sniffing
Passive sniffing melibatkan pemantauan dan pencurian data tanpa melakukan perubahan atau interupsi pada jaringan. Penyerang menggunakan perangkat lunak yang dapat mendeteksi dan merekam paket data yang lewat.
2. Active Sniffing
Active sniffing melibatkan interupsi langsung pada jaringan untuk mencuri data. Penyerang menggunakan perangkat keras atau perangkat lunak yang memungkinkan mereka untuk menyisipkan diri di antara pengirim dan penerima data.
Alat Sniffing Terkenal
Ada beberapa alat yang sering digunakan dalam praktiknya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Wireshark
Wireshark adalah salah satu alat yang paling populer dan digunakan secara luas. Alat ini dapat digunakan untuk menangkap, menganalisis dan memonitor lalu lintas jaringan dengan antarmuka pengguna yang intuitif.
b. Ettercap
Ettercap merupakan alat dan serangan MITM yang kuat. Alat ini dapat digunakan untuk memantau dan merekam lalu lintas data dalam jaringan, serta melakukan serangan MITM seperti ARP spoofing dan DNS spoofing.
c. Tcpdump
Tcpdump adalah alat yang berbasis command-line yang berjalan di berbagai platform sistem operasi. Alat ini digunakan untuk menangkap dan menganalisis paket data dalam jaringan dengan fitur yang sangat fleksibel.
Tujuan dan Dampak Sniffing
Tujuan Sniffing
Para penyerang yang melakukan tindakan ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Mencuri data pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit dan informasi identitas lainnya.
- Memperoleh akses ke informasi rahasia bisnis atau komersial.
- Melakukan pemantauan terhadap aktivitas pengguna dalam jaringan.
- Membobol sistem keamanan dan merusak reputasi organisasi atau individu.
Dampak Negatif
Adapun dampak negatifnya antara lain:
1. Kejahatan Identitas
Dengan mendapatkan akses ke data pribadi, para penyerang dapat melakukan kejahatan identitas. Mereka dapat menggunakan informasi yang dicuri untuk melakukan penipuan, membuka akun palsu atau melakukan transaksi ilegal dengan menggunakan identitas orang lain.
2. Pencurian Data Pribadi
Data pribadi yang dicuri melalui sniffing dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang merugikan. Data tersebut dapat dijual kepada pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab atau digunakan untuk mengirimkan spam, phising atau serangan lainnya.
Metode Pencegahan Sniffing
Berikut beberapa pencegahan yang bisa kamu implementasikan:
a. Mengamankan Jaringan Wi-Fi
Pertama-tama, pastikan bahwa jaringan Wi-Fi kamu aman dengan melakukan konfigurasi yang tepat. Gunakan kunci enkripsi yang kuat dan atur pengaturan keamanan jaringan Wi-Fi dengan benar.
b. Menggunakan HTTPS
Pastikan bahwa situs web yang kamu kunjungi menggunakan protokol HTTPS. HTTPS menggunakan enkripsi data end-to-end sehingga data kamu tidak dapat dilihat oleh penyerang.
c. Menggunakan VPN
Kamu dapat menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi data kamu saat kamu terhubung ke internet. VPN akan mengenkripsi lalu lintas internet kamu dan menyembunyikan alamat IP kamu, sehingga membuat sulit bagi penyerang untuk memantau dan mencuri data kamu.
d. Menggunakan Antivirus dan Firewall
Pastikan bahwa komputer kamu dilindungi dengan program antivirus dan firewall yang terbaru. Antivirus dan firewall dapat membantu mencegah serangan dan melindungi komputer kamu dari serangan lainnya.
e. Menghindari Koneksi Wi-Fi Publik
Hindari menggunakan koneksi Wi-Fi publik yang tidak aman. Jika kamu harus menggunakan koneksi Wi-Fi publik, pastikan kamu menggunakan VPN dan selalu hati-hati saat memasukkan informasi pribadi seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita diatas dapat kita simpulkan bahwan Sniffing merupakan ancaman serius bagi keamanan jaringan dan privasi pengguna. Dengan memahami risiko dan cara melindungi diri dari serangan, pengguna jaringan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya serangan dan menjaga keamanan sistem. Adanya alat sniffing yang tersedia di luar sana, perlu bagi pengguna jaringan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri dari ancaman.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..