Dalam penelitian, teknik sampling adalah proses memilih sampel dari populasi untuk mewakili keseluruhan populasi tersebut. Teknik sampling dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dari populasi yang besar dan luas.
Dalam artikel ini, akan belajar mengenai teknik sampling, termasuk jenisnya hingga implementasinya.
Pengertian Sampling
Pada dasarnya, sampling adalah proses pengambilan sampel dari suatu populasi yang diperlukan untuk mengambil kesimpulan atau membuat generalisasi tentang populasi secara keseluruhan. Populasi adalah keseluruhan dari semua elemen atau objek yang memiliki karakteristik yang sama.
Dalam pengambilan sampel, peneliti dapat menggunakan teknik sampling yang berbeda tergantung pada tujuan dan sifat dari populasi tersebut. Terdapat dua jenis, yaitu teknik sampling non-probabilitas dan teknik sampling probabilitas.
Jenis Teknik Sampling
Teknik Sampling Probabilitas
Teknik sampling probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan mengacu pada probabilitas. Teknik sampling probabilitas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dan merata. Setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode ini sangat mudah dilakukan, namun memiliki kekurangan dalam hal representasi populasi.
2. Systematic Sampling
Systematic Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan cara memilih setiap ke-n dari populasi sebagai sampel. Misalnya, jika ingin mengambil 100 sampel dari 1000 populasi, maka setiap ke-10 dari populasi akan diambil sebagai sampel. Metode ini cocok digunakan apabila populasi memiliki struktur yang jelas.
3. Stratified Sampling
Stratified Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam beberapa kelompok atau strata yang homogen, lalu mengambil sampel secara acak dari masing-masing strata. Metode ini meminimalisir kesalahan dalam pengambilan sampel, namun membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
4. Cluster Sampling
Cluster Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan cara memilih beberapa kelompok dari populasi, lalu mengambil sampel dari setiap kelompok yang dipilih secara acak. Metode ini efektif digunakan apabila populasi memiliki struktur yang kompleks.
Contoh Penggunaan Teknik Sampling Probabilitas
Teknik sampling probabilitas sering digunakan dalam penelitian yang membutuhkan representasi yang baik dari populasi, seperti penelitian sosial, ekonomi, dan statistik. Dengan menggunakan teknik sampling probabilitas, peneliti dapat memastikan bahwa sampel yang dipilih mewakili populasi secara keseluruhan.
Teknik Sampling Non-Probabilitas
Teknik sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang tidak dilakukan secara acak dengan menggunakan probabilitas, melainkan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Teknik non probabilitas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Convenience Sampling
Convenience sampling atau purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang paling sederhana. Teknik ini dilakukan dengan memilih subjek yang tersedia secara mudah dan nyaman.
Contohnya, ketika melakukan survey di pusat perbelanjaan, peneliti memilih responden yang tersedia saat itu saja tanpa mempertimbangkan faktor lain seperti karakteristik populasi atau keakuratan sampel. Teknik ini tidak mewakili populasi secara keseluruhan dan tidak dapat menghasilkan hasil yang representatif.
b. Voluntary Response Sampling
Voluntary response sampling atau self-selection sampling dilakukan dengan meminta sukarelawan untuk menjadi bagian dari sampel. Responden yang memilih untuk bergabung dalam penelitian dapat memberikan perspektif yang berbeda-beda, tetapi tidak mewakili populasi secara keseluruhan.
Contoh dari teknik ini adalah survei online yang meminta responden untuk mengisi formulir secara sukarela.
c. Purposive Sampling
Purposive sampling dilakukan dengan memilih sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik ini digunakan ketika penelitian membutuhkan subjek dengan karakteristik khusus seperti usia, jenis kelamin, atau pendidikan tertentu. Kelemahan dari teknik ini adalah tidak representatifnya sampel terhadap populasi.
Contohnya, seorang peneliti ingin meneliti pengaruh jenis kelamin terhadap preferensi pembelian pakaian. Oleh karena itu, ia akan memilih sampel yang memiliki karakteristik jenis kelamin tertentu.
Namun, teknik ini memiliki kelemahan dalam representasi populasi. Karena hanya memilih orang yang sesuai dengan kriteria tertentu, maka sampel yang dipilih mungkin tidak mewakili seluruh populasi.
d. Snowball Sampling
Snowball sampling atau referral sampling dilakukan dengan meminta responden untuk mereferensikan subjek lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan dirinya. Teknik ini digunakan ketika populasi yang ingin dijadikan sampel sulit diakses. Kelemahan dari teknik ini adalah bias yang mungkin muncul karena responden cenderung mereferensikan orang-orang yang memiliki pandangan atau karakteristik serupa dengannya.
Contohnya, jika penelitian dilakukan mengenai kebiasaan belanja masyarakat di suatu wilayah, peneliti akan meminta partisipasi dari beberapa individu dan kemudian meminta mereka untuk merekomendasikan orang lain yang juga sering berbelanja di wilayah tersebut.
Contoh Penggunaan Teknik Sampling Non Probabilitas
Teknik sampling non probabilitas biasanya digunakan pada penelitian yang bersifat kualitatif, seperti penelitian etnografi dan fenomenologi. Selain itu, teknik non probabilitas juga dapat digunakan pada penelitian yang membutuhkan subjek atau objek penelitian dengan karakteristik khusus, seperti penelitian medis.
Langkah-langkah dalam Pengambilan Sampel
Dalam melakukan teknik ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:
- Menentukan populasi yang ingin diteliti :Â Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan populasi yang ingin diteliti. Populasi yang dipilih harus relevan dengan tujuan penelitian.
- Menentukan jenis teknik sampling yang akan digunakan : Setelah populasi ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis teknik sampling yang akan digunakan. Jenis teknik harus disesuaikan dengan karakteristik populasi yang ingin diteliti.
- Menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan : Setelah teknik ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan. Ukuran sampel yang tepat akan memastikan hasil penelitian yang akurat.
- Mengambil sampel : Langkah terakhir adalah mengambil sampel dari populasi yang telah ditentukan. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan cermat dan teliti sesuai dengan teknik yang telah dipilih.
Kelebihan Teknik Sampling
Penggunaan teknik ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Memperoleh data yang mewakili populasi. Sampel yang diambil dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Dengan demikian, hasil penelitian dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar.
- Menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Sehingga, peneliti dapat mengalokasikan sumber daya pada kegiatan lainnya dalam penelitian.
- Meminimalkan kesalahan dalam pengambilan sampel. Kesalahan dalam pengambilan sampel dapat diminimalkan sehingga hasil penelitian menjadi lebih akurat.
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengambilan sampel.
Kekurangan Teknik Sampling
Namun, teknik ini juga memiliki kekurangan, yaitu:
- Kemungkinan terjadi kesalahan dalam penentuan populasi. Jika penentuan populasi tidak tepat, maka sampel yang diambil tidak akan mewakili populasi secara keseluruhan.
- Kemungkinan terjadi bias dalam pengambilan sampel. Bias dapat terjadi dalam pengambilan sampel jika teknik yang digunakan tidak tepat atau tidak representatif terhadap populasi.
- Memerlukan ukuran sampel yang besar untuk populasi yang besar. Jika populasi yang ingin diteliti sangat besar, maka teknik memerlukan ukuran sampel yang besar untuk dapat mewakili populasi dengan baik.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita di atas di simpulkan bahwa Teknik sampling merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan sampel dalam penelitian. Jenis-jenis teknik yang dapat digunakan antara lain simple random, systematic, stratified dan cluster. Penggunaan teknik ini memiliki kelebihan seperti memperoleh data yang mewakili populasi dan menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Namun, teknik sampling juga memiliki kekurangan seperti kemungkinan terjadi kesalahan dalam penentuan populasi dan bias dalam pengambilan sampel. Oleh karena itu, langkah-langkah dalam pengambilan sampel perlu dilakukan dengan cermat dan teliti agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi dengan baik.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya..