brute force adalah​

Brute Force Adalah Pengertian, Cara Kerja dan Pencegahan

Dalam dunia keamanan siber, brute force adalah salah satu teknik serangan paling klasik sekaligus berbahaya. Meski metodenya terbilang sederhana, serangan ini tetap efektif bila sistem target memiliki pertahanan lemah.

Banyak orang mungkin mendengar istilah ini sekilas, tetapi tidak benar-benar memahami apa itu brute force, bagaimana cara kerjanya, serta bagaimana cara mencegahnya. Nah, pada artikel ini kita akan membahas secara tuntas tentang brute force, lengkap dengan penjelasan teknis, contoh kasus, hingga solusi pencegahannya.

Pengertian Brute Force

Secara harfiah, brute force berarti “kekuatan kasar”. Dalam konteks keamanan digital merupakan metode untuk menebak kredensial (seperti kata sandi, PIN atau kunci enkripsi) dengan mencoba setiap kemungkinan kombinasi secara sistematis hingga menemukan yang benar.

Ibarat mencoba membuka gembok dengan memasukkan semua kombinasi angka satu per satu, serangan brute force bekerja dengan cara serupa. Peretas tidak mengandalkan trik psikologis atau kelemahan logika, melainkan “memaksa” sistem dengan percobaan tanpa henti.

Contoh sederhana:
Jika seseorang mencoba membuka gembok dengan kombinasi angka 3 digit, maka brute force berarti mencoba dari 000, 001, 002, hingga 999 sampai kombinasi yang benar ditemukan.

Sejarah Singkat Brute Force Attack

Serangan brute force bukanlah hal baru. Sejak era awal komputer, metode ini sudah digunakan untuk menebak kunci enkripsi. Pada masa lalu, ketika teknologi komputasi belum secanggih sekarang, serangan ini dianggap sulit dilakukan karena keterbatasan daya pemrosesan. Namun seiring berkembangnya hardware modern, terutama GPU (Graphic Processing Unit) dan cloud computing, brute force menjadi lebih cepat dan lebih mudah dilakukan.

Baca juga :   Port Scanner: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Cara Menggunakan

Cara Kerja Brute Force

Serangan ini dilakukan secara otomatis menggunakan perangkat lunak khusus. Berikut langkah umum prosesnya:

  1. Identifikasi target
    Penyerang menentukan sistem, akun atau aplikasi yang ingin diretas. Misalnya akun email, server database atau situs web.
  2. Mengumpulkan informasi
    Beberapa penyerang menggunakan data tambahan, seperti daftar kata sandi umum, kebiasaan pengguna atau informasi pribadi target untuk mempersempit kemungkinan.
  3. Menjalankan script atau tool brute force
    Dengan bantuan software otomatis, penyerang mencoba berbagai kombinasi username dan password. Proses ini bisa berjalan dari beberapa menit hingga berhari-hari, tergantung panjang kata sandi dan kekuatan sistem.
  4. Mendapatkan akses
    Jika kombinasi yang tepat ditemukan, penyerang bisa masuk ke sistem target dengan hak yang sama seperti pemilik akun.

Kecepatan dan keberhasilan serangan ini sangat bergantung pada kekuatan komputasi serta kompleksitas kata sandi target.

Jenis-Jenis Serangan Brute Force

Ada beberapa variasi dari metode serangan yang sering digunakan oleh penyerang, antara lain:

  1. Simple Brute Force Attack
    Percobaan dilakukan dengan mencoba semua kemungkinan tanpa bantuan tambahan. Cocok untuk kata sandi yang sangat pendek.
  2. Dictionary Attack
    Penyerang menggunakan daftar kata (dictionary) yang berisi kata sandi umum atau sering digunakan, misalnya “123456”, “password”, “qwerty”, hingga nama populer.
  3. Hybrid Brute Force Attack
    Kombinasi antara brute force dan dictionary. Misalnya, mengambil kata dari dictionary lalu menambahkan angka atau simbol di belakangnya, seperti “password123!”.
  4. Credential Stuffing
    Penyerang menggunakan kombinasi username dan password yang bocor dari situs lain. Banyak orang menggunakan kata sandi yang sama di beberapa akun, sehingga teknik ini sering berhasil.
  5. Reverse Brute Force Attack
    Berbeda dari biasanya, penyerang menggunakan kata sandi yang sudah diketahui lalu mencocokkannya dengan banyak username untuk mencari akun yang cocok.
  6. Rainbow Table Attack
    Metode yang lebih canggih dengan memanfaatkan tabel pra-hitung (pre-computed hash). Teknik ini mempercepat pencarian kata sandi yang terenkripsi.
Baca juga :   Apa Itu Computational Thinking? Berikut Penjelasan dan Manfaat

Contoh Kasus Nyata

Beberapa insiden terkenal akibat serangan brute force antara lain:

  • Serangan WordPress
    Banyak situs WordPress menjadi target karena banyak pemilik situs masih menggunakan kata sandi default atau lemah.
  • Kebocoran Data Perusahaan Besar
    Sejumlah perusahaan teknologi besar pernah mengalami percobaan brute force yang berhasil menembus akun karyawan penting.

Cara Mencegah Serangan Brute Force

Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk melindungi sistem dari serangan ini. Berikut strategi yang disarankan:

  1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Buat kata sandi dengan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Hindari kata umum atau tanggal lahir.
  2. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA): MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan, misalnya verifikasi melalui SMS atau aplikasi autentikasi.
  3. Batasi Upaya Login:Atur sistem agar memblokir akun setelah beberapa kali percobaan login gagal.
  4. Gunakan CAPTCHA: Memaksa pengguna membuktikan bahwa mereka manusia dapat menghambat bot otomatis.
  5. Enkripsi Data: Pastikan sistem menyimpan kata sandi dalam bentuk terenkripsi agar sulit diakses meskipun berhasil ditembus.
  6. Pemantauan dan Logging: Pantau aktivitas login mencurigakan dan segera lakukan tindakan bila ada anomali.

Kesimpulan

Pada pembahasan kita di atas dapat kita simpulkan bahwa Brute force adalah teknik serangan siber yang menebak kata sandi atau kunci enkripsi dengan mencoba semua kemungkinan kombinasi. Meskipun terdengar kuno, metode ini tetap efektif bila sistem tidak dilindungi dengan baik. Menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan MFA dan menerapkan pembatasan login adalah langkah penting untuk mencegah serangan ini.

Memahami cara kerja serangan ini, jenis-jenisnya, serta dampaknya sangat penting agar kita lebih waspada. Langkah pencegahan seperti menggunakan password kuat, autentikasi dua faktor, hingga pembatasan login dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif.

Baca juga :   JAMstack Adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Implementasi

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..