css adalah

Belajar CSS #1: CSS Adalah, Pengertian Dan Praktik Terbaik

Cascading Style Sheets atau CSS adalah bahasa yang digunakan untuk menentukan tampilan dan gaya halaman web. CSS memungkinkan pengembang web untuk mengontrol tata letak, warna, font, margin dan elemen visual lainnya pada halaman HTML. Jika HTML adalah kerangka dasar sebuah situs web, maka CSS adalah desain dan estetika yang membuat situs web menjadi lebih menarik dan mudah digunakan.

Pada artikel ini, kita akan belajar mengenai apa itu CSS, fungsi utamanya, sejarah dan hingga praktik terbaik dalam menggunakan CSS. Yuk simak!

Pengertian CSS (Cascading Style Sheets)

CSS (Cascading Style Sheets) adalah bahasa styling yang digunakan untuk mengatur tampilan visual halaman web. Dengan menggunakan CSS, kita dapat mengubah gaya elemen HTML seperti teks, gambar, tabel atau elemen lainnya. CSS memisahkan konten (HTML) dan presentasi (tampilan) sehingga kode lebih mudah dipelihara dan dimodifikasi.

Secara sederhana CSS bekerja bersama dengan HTML (HyperText Markup Language), yang bertanggung jawab untuk struktur halaman web. Sementara HTML menyediakan kerangka, CSS mendesain tampilannya agar sesuai dengan estetika dan fungsionalitas yang diinginkan.

Cascade dan Spesifisitas

CSS menerapkan gaya pada elemen HTML berdasarkan urutan aturan yang diterapkan dan seberapa spesifik aturan tersebut. Ini dikenal sebagai cascade. Jika beberapa aturan yang berbeda diterapkan pada elemen yang sama, CSS akan menggunakan aturan yang lebih spesifik atau aturan yang dideklarasikan terakhir. Spesifisitas diukur berdasarkan jenis selektor yang digunakan, sebagai contoh:

  • Selektor ID memiliki prioritas lebih tinggi daripada selektor Class.
  • Selektor Class memiliki prioritas lebih tinggi daripada selektor elemen.
Baca juga :   11 DATABASE TERPOPULER UNTUK DEVELOPER TAHUN 2023

Fungsi Utama CSS (Cascading Style Sheets)

Fungsi utama CSS adalah untuk memperindah tampilan halaman web. Namun, fungsinya tidak terbatas pada itu saja. Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari CSS:

  1. Mengatur Tampilan Visual: CSS mengendalikan bagaimana elemen-elemen HTML seperti teks, gambar, dan konten lainnya ditampilkan. Ini mencakup warna, font, ukuran dan jarak antar elemen.
  2. Memisahkan Konten dari Tampilan: Dengan CSS, konten (HTML) dan tampilan (CSS) dipisahkan, sehingga memudahkan pemeliharaan dan pengembangan. Konten dapat diperbarui tanpa mengubah gaya dan sebaliknya.
  3. Membuat Desain Responsif: CSS memungkinkan pengembang membuat desain yang menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar dan perangkat melalui media queries, sehingga tampilan situs tetap baik di perangkat seluler, tablet, maupun desktop.
  4. Mengatur Tata Letak: CSS digunakan untuk membuat tata letak halaman yang fleksibel dan kompleks, seperti menggunakan Flexbox dan Grid untuk mengatur posisi elemen-elemen di halaman.
  5. Meningkatkan Konsistensi Desain: CSS memungkinkan pengembang mengatur gaya global yang berlaku untuk seluruh halaman atau seluruh situs, sehingga desain tetap konsisten di seluruh halaman.
  6. Mengurangi Ukuran dan Waktu Muat: Dengan CSS, pengaturan gaya untuk banyak elemen bisa ditulis sekali dan diterapkan ke berbagai halaman, mengurangi redundansi dan waktu pemuatan halaman.

Sejarah Singkat CSS (Cascading Style Sheets)

Sebelum CSS diperkenalkan, pengembang web harus mengandalkan HTML untuk mengatur struktur dan tampilan halaman web. Semua elemen visual seperti warna, ukuran teks dan tata letak diatur langsung dalam tag HTML menggunakan atribut-atribut khusus seperti <font>, <center> atau <b>. Cara ini sangat tidak efisien, sulit untuk dikelola dan tidak mendukung prinsip pemisahan antara struktur dan tampilan.

Akhirnya, pada Desember 1996, World Wide Web Consortium (W3C) merilis versi pertama CSS yang dikenal sebagai CSS Level 1. Ini adalah awal dari pemisahan konten (HTML) dan tampilan (CSS), memberikan kebebasan lebih bagi pengembang untuk mengatur gaya halaman web dengan lebih mudah. Berikut merupakan perubahan CSS setiap versinya:

1. CSS Level 1 (1996)

Kelebihan:

  • Memisahkan konten (HTML) dari gaya (CSS), sehingga memudahkan pengelolaan desain.
  • Pengaturan warna, margin, padding dan font.

Kekurangan:

  • Fitur terbatas hanya untuk desain dasar, tidak mendukung tata letak kompleks.

2. CSS Level 2 (1998)

Kelebihan:

  • Dukungan untuk media queries awal (layar, cetak).
  • Penambahan tata letak tabel, posisi absolut/relatif dan z-index.
Baca juga :   Trojan Horse Adalah: Cara Kerja, Contoh dan Cara Mengatasinya

Kekurangan:

  • Tidak semua fitur didukung secara merata oleh browser, membuat kompatibilitas sulit.

3. CSS 2.1 (2004)

Kelebihan:

  • Stabilitas lebih baik dengan kompatibilitas yang lebih luas.
  • Penyempurnaan fitur-fitur yang ada.

Kekurangan:

  • Masih terbatas pada layout dasar, tidak memiliki fleksibilitas untuk desain modern.

4. CSS3 (2011)

Kelebihan:

  • Modularisasi memudahkan pengembangan dan penerapan.
  • Fitur desain canggih seperti animasi, gradien, shadow dan responsive layout (Flexbox, Grid).

Kekurangan:

  • Beberapa fitur CSS3 membutuhkan waktu lebih lama untuk didukung penuh oleh semua browser.

5. CSS4 (Perkembangan Berkelanjutan)

Kelebihan:

  • Terus menambahkan fitur baru seperti variabel, media queries yang lebih kuat dan tools untuk performa yang lebih baik.

Kekurangan:

  • Tidak ada versi CSS4 resmi, sehingga standar terus berkembang dan terkadang membuat perencanaan desain menjadi tidak konsisten di berbagai platform.

Praktik Terbaik dalam Menggunakan CSS (Cascading Style Sheets)

Berikut adalah beberapa praktik terbaik dalam menggunakan CSS untuk pengembangan web yang efisien, terstruktur dan mudah dikelola:

1. Gunakan Reset atau Normalize CSS

Untuk memastikan tampilan yang konsisten di berbagai browser, gunakan reset CSS atau normalize CSS. Ini menghilangkan atau menyesuaikan gaya default browser yang berbeda-beda, sehingga desain halaman menjadi lebih konsisten.

  • Reset CSS: Menghapus semua gaya default browser.
  • Normalize CSS: Menyesuaikan gaya default agar lebih konsisten tanpa menghapus semuanya.

2. Struktur dan Organisasi Kode yang Baik

Susun kode CSS dengan rapi dan terorganisir. Gunakan komentar untuk menjelaskan bagian tertentu dari kode agar lebih mudah dipahami dan dikelola. Kelompokkan aturan CSS berdasarkan fungsionalitas atau komponen.

3. Gunakan Selektor Spesifik Secara Efektif

Hindari penggunaan selektor terlalu spesifik kecuali memang diperlukan. Selektor yang sangat spesifik bisa sulit diubah dan cenderung menyebabkan konflik di kemudian hari. Gunakan selektor yang sederhana dan hindari terlalu banyak menggunakan ID untuk styling, karena ID memiliki spesifisitas tinggi.

4. Manfaatkan CSS yang Responsif

Desain responsif memastikan situs web tampil baik di berbagai perangkat dengan ukuran layar yang berbeda. Gunakan media queries untuk menyesuaikan gaya berdasarkan ukuran layar perangkat.

5. Optimalkan Kinerja dengan Menghindari Pengulangan Kode

Hindari menulis kode CSS yang berulang. Buat kelas global atau komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghindari duplikasi.

Baca juga :   Belajar Kecerdasan Buatan (AI): 15 Contoh Kecerdasan Buatan Dalam Kehidupan Sehari-hari

6. Gunakan Preprocessor CSS

Preprocessor CSS seperti Sass atau LESS dapat membuat penulisan CSS lebih efisien. Dengan preprocessor, kamu bisa menggunakan variabel, fungsi dan nested rules, yang akan meningkatkan keterbacaan dan pemeliharaan kode.

7. Gunakan Flexbox dan CSS Grid untuk Tata Letak

Untuk tata letak yang fleksibel dan kompleks, gunakan Flexbox atau CSS Grid. Keduanya dirancang untuk memudahkan pengaturan tata letak secara dinamis dan responsif.

  • Flexbox: Ideal untuk tata letak satu dimensi (baris atau kolom).
  • CSS Grid: Lebih cocok untuk tata letak dua dimensi (baris dan kolom).

8. Gunakan CSS Modular dan BEM

Gunakan pendekatan modular atau metodologi seperti BEM (Block, Element, Modifier) untuk membuat kode CSS lebih terstruktur dan terorganisir. Ini membantu menghindari konflik nama dan membuat pemeliharaan lebih mudah.

9. Gunakan Gambar dan Font yang Efisien

Optimalkan gambar dan font di CSS untuk meningkatkan kinerja halaman. Gunakan format gambar modern seperti WebP dan atur ukuran gambar dengan benar. Untuk font, gunakan format font yang mendukung seperti WOFF dan WOFF2 untuk ukuran file yang lebih kecil.

10. Minifikasi dan Kombinasi File CSS

Sebelum file CSS digunakan di situs web produksi, pastikan file CSS di-minify untuk mengurangi ukuran file. Selain itu, gabungkan beberapa file CSS menjadi satu untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP.

11. Penggunaan Aksesibilitas dalam CSS

Selalu pertimbangkan aksesibilitas saat menggunakan CSS. Pastikan warna teks memiliki kontras yang cukup tinggi dengan latar belakang untuk memastikan keterbacaan. Gunakan atribut ARIA jika diperlukan untuk elemen-elemen yang tidak secara alami mendukung aksesibilitas.

12. Uji Di Berbagai Browser

Pastikan gaya CSS berfungsi dengan baik di berbagai browser. Gunakan alat seperti BrowserStack untuk menguji tampilan halaman web di berbagai perangkat dan browser.

Kesimpulan

Pada pembelajaran kita di atas dapat kita simpulkan bahwa CSS (Cascading Style Sheets) adalah alat penting dalam pengembangan web modern yang memungkinkan pengembang untuk mengontrol tampilan dan tata letak halaman web dengan cara yang lebih efisien dan terorganisir. Dengan memahami cara kerja, selektor, properti-properti utama dan praktik terbaik dalam menggunakan CSS, kita dapat membuat halaman web yang lebih menarik, responsif dan mudah dikelola.

Praktik terbaik dalam penggunaan CSS sangat penting untuk memastikan bahwa kode yang ditulis tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga terorganisir dan mudah dipelihara. Dengan mengikuti pedoman seperti menggunakan reset CSS, mengoptimalkan kinerja dan memastikan aksesibilitas, pengembang (Developer web) dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan meningkatkan kinerja situs web secara keseluruhan. CSS bukan hanya sekadar alat untuk mendesain, tetapi juga merupakan fondasi dari pengalaman visual yang menarik dan fungsional pada halaman web.

Artikel ini merupakan bagian seri artikel BELAJAR CSS dari KantinIT.com dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..