back end developer

Back End Developer: Pengertian, Tanggung Jawab dan Prospek

Dalam pengembangan aplikasi web, terdapat dua komponen utama yang bekerja sama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang baik, yaitu front end dan back end. Jika front end berhubungan dengan elemen visual yang dilihat dan diinteraksi oleh pengguna, back end menangani semua logika, data dan server di balik layar.

Nah, pada artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu back end developer, teknologi yang digunakan, hingga prospek karir yang menjanjikan. Yuk simak!

Pengertian Back End Developer

apa itu back end

Back end developer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk menangani segala sesuatu yang berjalan di balik layar dari sebuah aplikasi atau website. Mereka mengelola server, database, dan membuat API (Application Programming Interface) yang memungkinkan front end berkomunikasi dengan back end. Tanpa back end developer, data tidak dapat diproses dengan benar, sehingga interaksi yang terjadi di front end akan menjadi tidak berfungsi.

Tanggung Jawab Back End Developer

Back end developer memiliki berbagai tanggung jawab krusial yang memengaruhi performa aplikasi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa tugas utama mereka:

1. Pengelolaan Database

Back end developer bertanggung jawab atas desain, pengelolaan, dan pemeliharaan database. Mereka membuat struktur yang memungkinkan data disimpan dengan aman dan efisien serta memastikan data dapat diambil saat dibutuhkan. Sebagai contoh, ketika kamu login ke akun di sebuah website, back end developer memastikan informasi kamu diambil dari database dengan benar.

2. Pengembangan API dan Integrasi Sistem

API adalah alat komunikasi antara front end dan back end. Back end developer merancang API yang memungkinkan berbagai bagian dari aplikasi berinteraksi satu sama lain. Mereka juga memastikan API yang dibuat aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

3. Pengamanan Data dan Server

Keamanan data adalah aspek yang sangat penting. Back end developer bertanggung jawab memastikan bahwa data pengguna tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang melalui teknik enkripsi, otentikasi yang kuat, dan kontrol akses.

4. Optimasi Performa Server dan Aplikasi

Aplikasi web harus tetap responsif meskipun diakses oleh ribuan pengguna sekaligus. Di sinilah tugas back end developer untuk melakukan optimasi server, memastikan bahwa aplikasi bisa berjalan lancar tanpa gangguan.

Teknologi yang Digunakan Back End Developer

Untuk menjalankan tugasnya, back end developer menggunakan beragam teknologi. Berikut adalah teknologi yang paling umum digunakan dalam pengembangan back end:

Baca juga :   Kursor Laptop Tidak Mau Bergerak: Penyebab dan Solusinya

1. Bahasa Pemrograman Umum Digunakan

Ada beberapa bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk pengembangan back end:

  1. Python: Python populer karena sintaksnya yang sederhana dan kemampuan yang kuat. Framework seperti Django dan Flask sering digunakan untuk membangun aplikasi web dengan cepat dan efisien.
  2. Node.js (JavaScript): Dengan Node.js, JavaScript dapat digunakan di sisi server. Hal ini memungkinkan developer menggunakan satu bahasa di seluruh stack, dari front end hingga back end.
  3. Java: Java banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi enterprise. Framework Spring Boot adalah salah satu yang paling sering digunakan untuk membangun aplikasi back end yang besar dan kompleks.
  4. PHP: PHP sering digunakan untuk pengembangan web tradisional, terutama untuk aplikasi yang berbasis CMS seperti WordPress.

2. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Selain bahasa pemrograman, back end developer juga bekerja dengan DBMS yang mengelola data di server. Beberapa contoh DBMS yang populer:

  1. Mysql: Sistem manajemen basis data relasional yang banyak digunakan dalam aplikasi web karena stabilitas dan performanya.
  2. PostgreSQL: PostgreSQL adalah DBMS relasional yang lebih canggih dan mendukung fitur-fitur seperti ekstensibilitas dan transaksi ACID.
  3. MongoDB: MongoDB adalah database NoSQL yang populer digunakan untuk aplikasi yang memerlukan skala besar dan fleksibilitas tinggi dalam pengelolaan data.

3. Framework dan Tools Terpopuler

Framework membantu back end developer mempercepat proses pengembangan aplikasi. Beberapa framework populer yang sering digunakan adalah:

  1. Django (Python): Django adalah framework web Python yang sangat populer karena kemampuannya untuk mempercepat pengembangan dan menjaga keamanan aplikasi.
  2. Express.js (Node.js): Express.js adalah framework minimalis untuk Node.js yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi web dan API dengan cepat.
  3. Laravel (PHP): Laravel adalah framework PHP yang menyediakan struktur dan alat yang kuat untuk pengembangan aplikasi web modern.
  4. Spring (Java): Spring adalah framework Java yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi enterprise-level dengan mudah.

Keterampilan untuk Menjadi Back End Developer

Untuk menjadi seorang back end developer yang baik, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dikuasai. Keterampilan ini mencakup aspek teknis hingga kemampuan pemecahan masalah. Berikut ini adalah keterampilan utama yang harus dimiliki:

1. Pemahaman Tentang Bahasa Pemrograman Back End

Bahasa pemrograman adalah dasar dari pekerjaan seorang back end developer. Beberapa bahasa yang paling umum digunakan di back end development meliputi Phyton, JavaScript, Java dan PHP. Sebagai back end developer, kamu harus menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman dan memahami struktur serta logika pengkodean yang digunakan di server.

2. Pemahaman Tentang Database dan SQL

Salah satu tugas utama adalah mengelola database. Oleh karena itu, kamu perlu memahami cara membuat, memelihara dan melakukan query database. Ada dua jenis database utama:

  • Database relasional (SQL): Menggunakan tabel untuk menyimpan data. Contohnya termasuk MySQL, PostgreSQL dan Oracle. Bahasa query yang digunakan adalah SQL (Structured Query Language).
  • Database NoSQL: Tidak menggunakan tabel, cocok untuk data yang tidak terstruktur atau berubah-ubah, seperti MongoDB. NoSQL sering dipilih untuk aplikasi yang membutuhkan skalabilitas dan fleksibilitas tinggi.
Baca juga :   Belajar HTML #3: Implementasi Paragraf HTML dengan Baik

3. Pemahaman tentang API (Application Programming Interface)

API adalah salah satu elemen kunci dalam pengembangan back end. API memungkinkan komunikasi antara server dan klien (biasanya aplikasi front end). Ada dua jenis API utama yang sering digunakan dalam pengembangan back end:

  • RESTful API: Arsitektur API yang banyak digunakan karena kesederhanaannya dalam pengiriman data antar sistem.
  • GraphQL: Pendekatan API yang lebih fleksibel dan efisien, memungkinkan klien untuk meminta data yang dibutuhkan secara spesifik.

4. Pengetahuan tentang Keamanan Sistem

Keamanan adalah salah satu aspek terpenting, kamu harus memastikan bahwa data yang dikelola oleh server terlindungi dari ancaman keamanan. Keterampilan yang penting dalam bidang keamanan antara lain:

  • Otentikasi dan otorisasi pengguna: Memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses bagian tertentu dari aplikasi atau data.
  • Enkripsi: Melindungi data sensitif dengan mengenkripsi informasi saat disimpan atau dikirim.
  • Manajemen sesi dan cookie: Menyimpan dan mengelola sesi pengguna dengan aman.
  • Perlindungan terhadap serangan umum: Memahami dan mencegah serangan seperti SQL injection, Cross-Site Scripting (XSS) dan Cross-Site Request Forgery (CSRF).

Keterampilan keamanan ini penting untuk melindungi aplikasi dari serangan cyber yang semakin kompleks.

5. Pengetahuan Tentang Server dan Hosting

Tidak hanya bekerja dengan kode, tetapi juga harus mengelola server di mana aplikasi dijalankan. Beberapa keterampilan yang perlu dikuasai termasuk:

  • Manajemen server: Mengelola server fisik atau virtual, seperti Linux atau Windows Server, serta memahami dasar-dasar sistem operasi server.
  • Cloud Computing: Banyak perusahaan sekarang menggunakan layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP) atau Microsoft Azure untuk hosting dan manajemen infrastruktur. Mengetahui cara mengatur server di cloud adalah nilai tambah besar.
  • Pengelolaan beban kerja (load balancing): Memastikan server mampu menangani banyak pengguna secara bersamaan dengan mendistribusikan beban kerja secara efisien.

6. Kemampuan Debugging dan Pemecahan Masalah

Tidak ada kode yang sempurna, jadi kamu harus mampu mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau masalah dengan cepat. Keterampilan ini mencakup:

  • Analisis log server: Menganalisis dan memahami pesan error yang muncul di log server untuk menemukan akar permasalahan.
  • Pemecahan masalah performa: Mengatasi masalah terkait performa seperti waktu respons yang lambat atau konsumsi sumber daya yang berlebihan.
  • Tes unit dan integrasi: Mengembangkan dan menjalankan tes otomatis untuk memastikan bahwa setiap bagian aplikasi berfungsi dengan benar dan tidak menimbulkan konflik saat diintegrasikan dengan bagian lain.

7. Pemahaman Tentang Struktur Data dan Algoritma

Meskipun keterampilan ini sering kali dikaitkan dengan pengembang perangkat lunak pada umumnya, struktur data dan algoritma sangat penting. Pemahaman ini membantu dalam membuat aplikasi yang efisien, cepat dan hemat sumber daya. Kamu harus memahami cara kerja struktur data seperti:

  • Array, Linked List, Hash Table, Stack dan Queue.
  • Algoritma pencarian dan pengurutan, seperti Binary Search atau Quick Sort.

Kelebihan, Kekurangan dan Tantangan Menjadi Back End Developer

Menjadi back end developer memiliki sejumlah kelebihan, kekurangan dan memiliki tantangan tersendiri, diataranya sebagai berikut:

Baca juga :   Deep Web Adalah: Pengertian, Dampak dan Manfaat

1. Kelebihan

  1. Permintaan yang Tinggi di Pasar Kerja
    Backend developer memiliki keahlian khusus yang sangat dicari oleh perusahaan, terutama karena peran ini penting dalam mengelola data, server dan logika bisnis. Banyak industri memerlukan tenaga ahli yang dapat memastikan sistem berjalan dengan efisien.
  2. Pekerjaan yang Bervariasi
    Back end developer bekerja dengan berbagai bahasa pemrograman dan teknologi seperti Python, Java, Node.js dan database seperti MySQL atau MongoDB. Hal ini membuat pekerjaan ini dinamis, menantang dan memberikan peluang untuk terus belajar teknologi baru.
  3. Peran Kritis dalam Pengembangan Aplikasi
    Bertanggung jawab atas logika di balik aplikasi dan integrasi sistem. Ini memberi mereka pengaruh besar terhadap bagaimana aplikasi berfungsi, skalabilitas dan keamanan data, yang sangat penting dalam proyek teknologi besar.
  4. Gaji yang Kompetitif
    Karena keahlian yang spesifik dan tanggung jawab yang besar, seringkali mendapatkan gaji yang kompetitif dibandingkan beberapa posisi lain di industri teknologi.

2. Kekurangan

  1. Kurangnya Pengakuan Visual
    Berbeda dengan front end developer yang pekerjaannya langsung terlihat oleh pengguna (user interface), kontribusi back-end developer sering kali kurang diakui oleh publik meski peran mereka sama pentingnya. Hasil pekerjaan mereka lebih bersifat “di belakang layar.”
  2. Tuntutan Teknis yang Tinggi
    Membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek teknis seperti server-side logic, database management, API, keamanan dan skalabilitas. Ini dapat menjadi tantangan besar bagi mereka yang baru memulai atau tidak terbiasa dengan logika pemrograman yang kompleks.
  3. Tekanan untuk Menyediakan Solusi yang Efisien dan Aman
    Harus memastikan sistem berjalan dengan baik di bawah tekanan dan juga perlu mengamankan data pengguna serta menjaga integritas server, yang menambah beban kerja dan tanggung jawab.

3. Tantangan

  1. Keamanan Data dan Sistem
    Keamanan adalah salah satu tantangan utama. Kamu harus terus memperbarui pengetahuan mereka tentang ancaman keamanan terbaru dan menerapkan protokol keamanan yang kuat untuk melindungi data pengguna dan sistem dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS) atau serangan DDoS.
  2. Skalabilitas Aplikasi
    Aplikasi yang sukses sering kali menghadapi peningkatan jumlah pengguna. Kamu harus mampu merancang sistem yang scalable, sehingga performa aplikasi tetap stabil dan cepat meskipun beban trafik meningkat secara signifikan.
  3. Perubahan Teknologi yang Cepat
    Teknologi yang digunakan berkembang dengan cepat. Framework, bahasa pemrograman dan platform baru terus muncul dan developer perlu terus mengikuti tren terbaru untuk tetap relevan dan efektif di tempat kerja.
  4. Kompleksitas Integrasi Sistem
    Banyak aplikasi modern yang terhubung dengan berbagai layanan eksternal melalui API, database terdistribusi atau layanan cloud. Mengintegrasikan berbagai sistem ini dengan mulus dapat menjadi tantangan besar, terutama dalam menjaga performa dan keamanan.

Kesimpulan

Pada pembahasan kita diatas dapat kita simpulkan bahwa Back end developer memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi web dan mobile. Tanggung jawab mereka mencakup pengelolaan server, database, API dan keamanan sistem, memastikan bahwa semua komponen berfungsi dengan baik untuk mendukung interaksi pengguna di front end.

Bagi kamu yang ingin memulai karir sebagai back end developer, penting untuk menguasai berbagai bahasa pemrograman, belajar tentang pengelolaan database, memahami API, serta memperhatikan aspek keamanan dan performa aplikasi. Dengan keterampilan yang kuat dan portofolio yang baik, kamu bisa membuka pintu ke banyak kesempatan dalam industri teknologi.

Secara keseluruhan, menjadi back-end developer adalah karir yang menuntut namun menawarkan banyak peluang, baik dari segi pengembangan karier maupun kompensasi. Namun, tantangan yang ada, terutama terkait dengan keamanan dan skalabilitas, menuntut developer untuk selalu memperbarui keahlian mereka.

Artikel ini merupakan bagian seri artikel Programming dari KantinIT.com dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..