metode weighted product

Weighted Product (WP): Pengertian, Cara Kerja, Rumus dan Penerapannya

Metode Weighted Product atau biasa disingkat dengan WP merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan.

Untuk dapat mengaplikasikan metode Wighted Product (WP) kamu harus memahami terlebih dahulu metode WP lebih jauh, mengetahui pengertian, perbedaan, cara kerja hingga contoh penerapannya.

Pengertian Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product merupakan salah satu metode MADS (Multi Atibute Decision Making) yang merupakan metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada beberapa atribut.

Konsep permasalahannya adalah mengeveluasi m alternatif Ai (i=1,2..,n) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,..n) m dimana setiap atribut tidak saling bergantungan satu dengan yang lainnya dan metode ini mengharuskan pembuat menentukan bobot dari setiap atribut.

Metode WP dapat membantu dalam mengambil keputusan akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode weighted product ini hanya menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

Perbedaan Weighted Product (WP) dengan SAW

Pada metode WP berbeda dengan metode SAW dalam melakukan perlakuan awal terhadap hasil penilaian atribut keputusan. Dalam metode WP tidak diperlukan manipulasi matriks karena metode ini mengalikan hasil penilaian setiap atribut.

Hasil perkalian tersebut belum dibandingkan (dibagi) dengan nilai standar, dalam hal ini alternatif ideal sering digunakkan sebagai nilai standar bobot. Bobot untuk atribut manfaat berfungsi sebagai pangkat positif dalam proses perkalian antar atribut, sementara bobot berfungsi sebagai pangkat negatif.

Baca juga :   Convolutional Neural Network Adalah: Cara Kerja dan Judul Skripsi

Langkah-Langkah Weighted Product (WP)

Adapaun langkah-langkah dalam menggunakan metode WP sebagai berikut.

1. Menentukan Kriteria-Kriteria

Kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci dan sifat dari masing-masing kriteria.

2. Menentukan Rating Kecocokan

Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria dan buat matriks keputusan.

3. Melakukan Normalisasi Bobot

Bobot ternormalisasi = bobot setiap kriteria / penjumlahan semua bobot kriteria.

Nilai dari total bobot harus memenuhi persamaan, berikut rumus normalisasi bobot metode WP.

WP Nilai bobot
WP Nilai bobot

4. Menentukan Nilai Vektor S

Menghitung nilai preferensi untuk alternatif sebagai vektor S, nilai preferensi untuk alternatif dihitung dengan menggunakan rumus.

WP Nilai bobot S
WP nilai vektor S

Keterangan:

  • S = preferensi alternative.
  • w = bobot kriteria.
  • X = nilai kriteria.
  • i = alternatif ke-i sampai dengan n.
  • j = kriteria.

Vektor S dihitung dengan menggunakan seluruh perkalian nilai kriteria 1 hingga n dengan memangkatkan W sebagai bobot normalisasi tiap kerja, yang akan bernilai positif apabila W merupakan atribut keuntungan (benefit) dan bernilai negatif apabila W merupakan atibut biaya (cost).

5. Menentukan Nilai Vektor V

Nilai vektor v merupakan nilai yang akan digunakan untuk perangkingan. Nilai preferensi relatif dari setiap alternatif dapat dihitung dengan rumus.

WP Nilai bobot V
WP Nilai vektor V

Keterangan:

  • Vi = hasil preferensi alternatif ke-i.
  • Xij = nilai variabel dari alternatif pada setiap atibut.
  • Wj = nilai bobot kriteria.
  • n = banyaknya kriteria.
  • i = nilai alternatif.
  • j = nilai kriteria.
  • * = banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S.

6. Merangkin Nilai Vektor V

Merangking nilai vektor V sekaligus membuat kesimpulan sebagai tahap akhir.

Kelebihan Weighted Product (WP)

Adapun kelebihan yang terdapat pada metode Weighted Product sebagai berikut.

  • Lebih mudah dipahami dibandingkan dengan AHP ataupun ANP tapi lebih sulit daripada SAW.
  • Lebih sederhada dibandingkan dengan beberapa metode lainnya.
  • Tidak terlalu komplek dalam segi perhitungannya.

Kekurangan Weighted Product (WP)

Weighted Product (wp) juga memiliki kekurangan seperti berikut.

  • Metode ini hanya untuk digunakan pada proses nilai yang memiliki nilai rentang.
  • Dibandingkan dengan metode SPK lainya, metode ini belum seakurat dengan metode pengambilan keputusan dengan ketidak pastian.
Baca juga :   Algoritma Divide and Conquer: Pengertian dan Cara Kerja

Contoh Penerapan Weighted Product (WP)

  1. Diterapkan pada sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan pada sebuah perusahaan.
  2. Diterapkan pada sistem pendukung keputusan dalam menentukan pejurusan siswa pada sebuah sekolah.
  3. Diterapkan pada sistem pendukung keputusan untuk rekruitmen karyawan produksi.
  4. Diterapkan pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan mahasiswa dengan lulusan terbaik.

Kesimpulan

Nah, pada pembahasan kita di atas dapat disimpulkan bahwa metode WP dapat membantu dalam mengambil keputusan akan tetapi perhitungan dengan menggunakan WP hanya menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. WP dan SAW memiliki perbedaan pada tahap awal perhitungan.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..