apa itu ddos

Apa Itu DDoS? Cara Kerja, Jenis Serangan dan Cara Mengatasi

Apakah kamu pernah mendengar tentang serangan DDoS? Dalam dunia digital yang terhubung secara global, serangan DDoS merupakan ancaman serius bagi bisnis, organisasi dan individu.

Nah, pada artikel ini akan membahas secara rinci apa itu serangan DDoS, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenis serangan yang umum terjadi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi serangan tersebut. Yuk Simak!

Apa Itu DDoS (Distributed Denial of Service)?

cara kerja ddos
softwaretestinghelp.com

DDoS adalah singkatan dari Distributed Denial of Service, yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Serangan Distribusi Layanan. Serangan DDoS terjadi ketika sumber daya sebuah sistem atau jaringan digital dibanjiri dengan lalu lintas data yang tak terbatas, sehingga membuat sistem menjadi tidak responsif atau bahkan terhenti sama sekali. Serangan ini dilakukan oleh sekelompok peretas yang menggunakan banyak komputer atau perangkat yang terhubung ke internet untuk mengirimkan serangan ke target yang ditentukan.

Tujuan Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Tujuan dari serangan Distributed Denial of Service adalah untuk membuat layanan atau website yang menjadi target tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Dengan membanjiri server atau jaringan dengan lalu lintas yang sangat tinggi, sistem yang diserang akan kehabisan sumber daya dan tidak lagi mampu merespons permintaan yang sah.

Baca juga :   SMTP: Pengertian, Cara Kerja dan Kelebihannya

Cara Kerja DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  1. Serangan Flodding: Para peretas mengirimkan jumlah lalu lintas data yang sangat besar ke target secara bersamaan, sehingga sistem tidak dapat mengolah semua permintaan tersebut.
  2. Serangan Amplifikasi: Peretas menggunakan layanan yang dapat memperbesar ukuran paket data yang dikirimkan ke target. Dengan memanfaatkan kerentanan dalam protokol jaringan, peretas dapat membuat serangan terlihat lebih besar daripada sebenarnya.
  3. Serangan Refleksi: Peretas menggunakan server yang tidak terlindungi sebagai perantara untuk mengirim lalu lintas data ke target. Dengan cara ini, sumber serangan terlihat berasal dari berbagai alamat IP, sehingga sulit untuk melacak asal serangan.

Jenis-jenis Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Jenis Jenis serangan ddos

Ada beberapa jenis serangan Distributed Denial of Service yang umum dilakukan, antara lain:

1. Serangan Lapisan Jaringan (Network Layer Attacks)

Serangan ini bertujuan untuk membanjiri jaringan target dengan lalu lintas yang sangat tinggi. Beberapa teknik yang digunakan termasuk serangan ping flood, SYN flood dan UDP flood.

2. Serangan Lapisan Aplikasi (Application Layer Attacks)

Serangan ini menargetkan server dengan mengirimkan permintaan yang membutuhkan sumber daya yang tinggi, sehingga menyebabkan server menjadi terbebani. Contoh serangan ini termasuk serangan HTTP flood dan serangan Slowloris.

3. Serangan Ampuh (Amplification Attacks)

Serangan ini memanfaatkan protokol yang dapat memperbesar lalu lintas yang dikirimkan ke target. Contoh serangan ini adalah serangan DNS amplification dan serangan NTP amplification.

Dampak Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan memiliki dampak yang merugikan bagi korban yang terkena serangan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Gangguan Layanan: Serangan Distributed Denial of Service dapat menyebabkan layanan sistem atau jaringan menjadi tidak tersedia bagi pengguna yang sah. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan merusak reputasi bisnis.
  2. Penurunan Produktivitas: Jika serangan Distributed Denial of Service berhasil menghentikan sistem atau jaringan, produktivitas bisnis dapat terganggu karena karyawan tidak dapat mengakses sumber daya yang diperlukan.
  3. Kerugian Finansial: Gangguan layanan dan penurunan produktivitas dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi organisasi yang menjadi target serangan.
Baca juga :   Algoritma C4.5: Pengertian, Cara kerja dan Contoh Implementasi

Cara Mengatasi Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Untuk melindungi sistem atau jaringan dari serangan, ada beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:

  1. Menggunakan Firewall dan Filter Paket: Menggunakan firewall yang dapat mendeteksi dan memblokir lalu lintas yang mencurigakan dapat membantu mengurangi dampak serangan DDoS. Filter paket juga dapat digunakan untuk membatasi akses dari alamat IP yang mencurigakan.
  2. Menggunakan Layanan DDoS Mitigation: Beberapa penyedia layanan menyediakan solusi khusus untuk melindungi sistem dari serangan DDoS. Layanan ini menggunakan teknik-teknik khusus untuk mencegah dan meredam serangan.
  3. Mengoptimalkan Infrastruktur Jaringan: Meningkatkan kapasitas jaringan dan memperbarui perangkat keras serta perangkat lunak yang digunakan dapat membantu mengurangi dampak serangan DDoS.

Contoh Kasus Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Beberapa contoh kasus serangan yang pernah terjadi dan menggemparkan dunia digital.

1. Serangan Terbesar dalam Sejarah Internet: Serangan Dyn DNS (2016)

Pada tanggal 21 Oktober 2016, internet di Amerika Utara mengalami guncangan hebat akibat serangan Distributed Denial of Service yang menargetkan perusahaan Dyn DNS, sebuah perusahaan penyedia layanan sistem nama domain. Serangan ini menyebabkan sejumlah besar situs web terkenal seperti Twitter, Reddit, Spotify dan Netflix menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna.

Serangan ini dilakukan dengan menggunakan botnet yang terdiri dari jutaan perangkat IoT (Internet of Things) yang terinfeksi malware Mirai. Serangan ini menjadi contoh nyata bagaimana serangan DDoS dapat mempengaruhi infrastruktur internet secara luas dan menyebabkan gangguan massal.

2. Serangan Terhadap Kreator Spam Terkenal: Serangan Spamhaus (2013)

Pada tahun 2013, Spamhaus, organisasi yang berfokus pada memerangi spam dan email yang tidak diinginkan, menjadi sasaran serangan Distributed Denial of Service yang masif. Serangan ini diklaim sebagai serangan DDoS terbesar pada saat itu. Spamhaus diserang dengan lalu lintas data sebanyak 300 Gbps, yang mengakibatkan layanan mereka mengalami kegagalan sementara.

Penyebab serangan ini adalah ketegangan antara Spamhaus dengan penyedia layanan hosting CyberBunker, yang menjadi dalang di balik serangan tersebut. Serangan ini menimbulkan perhatian luas terhadap ancaman serangan DDoS dan kompleksitas perang cyber.

Baca juga :   Syslog Server Adalah: Pengertian dan Implementasinya

3. Serangan Politik: Serangan DDoS Terhadap Georgia (2008)

Pada tahun 2008, saat konflik militer antara Georgia dan Rusia terjadi, Georgia menjadi korban serangan Distributed Denial of Service yang dipercayai berasal dari kelompok hacker yang berpihak kepada Rusia. Serangan ini menargetkan situs web pemerintah Georgia dan media massa, menyebabkan situs-situs tersebut tidak dapat diakses oleh warga Georgia maupun masyarakat internasional.

Serangan DDoS ini mencerminkan bahwa serangan ini tidak hanya digunakan untuk motif finansial atau komersial, tetapi juga sebagai alat politik untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Serangan Pembalasan: Serangan DDoS Terhadap Uni Eropa (2015)

Pada tahun 2015, Uni Eropa mengalami serangan Distributed Denial of Service yang disebut sebagai serangan pembalasan. Serangan ini terjadi setelah Uni Eropa menangguhkan larangan terhadap Belarus untuk menjual senjata ke Ukraina. Kelompok hacker yang tidak puas dengan keputusan tersebut melancarkan serangan DDoS sebagai tindakan pembalasan.

Serangan ini menyebabkan beberapa situs web Uni Eropa mengalami penurunan kinerja atau bahkan tidak dapat diakses. Contoh ini menunjukkan bagaimana serangan DDoS dapat digunakan sebagai alat dalam konflik politik dan sebagai bentuk protes atau ekspresi ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan.

5. Serangan DDoS untuk Keuntungan Finansial: Serangan Bank Bangladesh (2016)

Pada tahun 2016, Bank Bangladesh menjadi korban serangan Distributed Denial of Service yang menjadi bagian dari serangan yang lebih luas. Serangan ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari serangan pemalsuan yang berhasil mencuri sekitar 81 juta dolar AS dari rekening Bank Bangladesh yang disimpan di Federal Reserve Bank of New York.

Serangan DDoS ini dilakukan untuk mengganggu sistem keamanan dan mempersulit respons terhadap serangan pemalsuan tersebut. Contoh ini menyoroti bagaimana serangan DDoS dapat digunakan sebagai pengalihan atau alat penyimpangan dalam serangan yang lebih kompleks.

Keamanan DDoS di Masa Depan

Dengan perkembangan teknologi, serangan Distributed Denial of Service juga terus berkembang. Para peretas terus mencari cara baru untuk melancarkan serangan yang lebih efektif. Oleh karena itu, keamanan DDoS harus terus ditingkatkan dan diupdate agar dapat menghadapi serangan yang lebih canggih di masa depan.

Kesimpulan

Pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa serangan DDoS adalah ancaman serius dalam dunia digital yang terhubung secara global. Dengan menggunakan botnet untuk membanjiri server atau jaringan target dengan lalu lintas yang tinggi, serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang parah bagi korban. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam melindungi diri dari serangan DDoS.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..