Address Resolution Protocol (ARP): Pengertian dan Cara Kerja

Address Resolution Protocol (ARP)

Address Resolution Protocol atau ARP adalah salah satu protokol paling dasar dalam sebuah jaringan komputer, tetapi ironisnya justru paling sering diabaikan. Banyak programmer, mahasiswa IT, hingga sysadmin baru menyadari pentingnya ARP ketika mereka berhadapan dengan masalah jaringan seperti “Request Timeout”, “IP conflict”, atau bahkan serangan ARP spoofing yang membuat koneksi internet tiba-tiba melambat. Padahal, ARP berperan sebagai jembatan penting yang memungkinkan perangkat saling berkomunikasi di dalam jaringan lokal (LAN).

Tanpa ARP, perangkat dengan alamat IP tidak akan pernah tahu siapa pemilik alamat MAC yang harus dituju. Sebaliknya, data yang dikirim tidak akan sampai, dan semua komunikasi di layer bawah akan macet total. Karena itu, memahami ARP bukan hanya penting untuk mahasiswa atau pelajar IT, tetapi juga bagi programmer yang ingin memahami bagaimana komputer berkomunikasi secara nyata, bukan hanya di tingkat aplikasi. Artikel ini akan membahas ARP secara detail, mendalam, dan mudah dipahami agar kamu bisa melihat bagaimana protokol sederhana ini berperan besar dalam stabilitas jaringan.

Apa Itu Address Resolution Protocol (ARP)?

Address Resolution Protocol (ARP) adalah protokol jaringan yang bertugas menerjemahkan alamat IP menjadi alamat MAC. Alamat MAC adalah identitas fisik kartu jaringan (Network Interface Card) yang digunakan perangkat untuk saling mengenali di layer Data Link. Ketika sebuah komputer ingin mengirim data ke perangkat lain dalam satu jaringan, komputer tersebut harus mengetahui terlebih dahulu alamat MAC dari IP tujuan. Di sinilah ARP bekerja: ia mencari tahu siapa pemilik IP tertentu melalui mekanisme broadcast, kemudian menyimpannya di ARP cache agar proses komunikasi berikutnya lebih cepat.

ARP bekerja di lingkungan IPv4 dan menjadi bagian dari keluarga protokol TCP/IP. Tanpa ARP, sistem tidak dapat melakukan mapping antara IP dan MAC, sehingga komunikasi lokal tidak mungkin berjalan. Protokol ini sangat penting karena mempermudah proses pengiriman data tanpa harus memasukkan alamat MAC secara manual. Bisa dibayangkan betapa rumitnya jika setiap paket harus dikonfigurasi secara manual untuk menemukan alamat fisiknya. ARP mengotomatisasi semuanya melalui pertukaran pesan ARP Request dan ARP Reply.

Mengapa ARP Penting dalam Jaringan Komputer?

ARP menjadi kritikal dalam jaringan komputer karena protokol ini menghubungkan dua dunia berbeda: IP address sebagai identitas logis di layer 3, dan MAC address sebagai identitas fisik di layer 2. Router, switch, dan komputer saling membutuhkan informasi ini untuk mengirimkan paket secara efisien melalui jaringan lokal. Tanpa ARP, proses pengiriman data akan mengalami hambatan besar karena perangkat tidak dapat mengonversi alamat logis ke alamat fisik.

Selain itu, ARP juga penting untuk memastikan efisiensi jaringan. Ketika sebuah perangkat melakukan pengiriman data berulang ke alamat IP yang sama, ARP cache membantu menghindari broadcast terus-menerus. Ini tidak hanya mempercepat kinerja jaringan, tetapi juga mengurangi beban trafik. Dalam jaringan besar seperti kampus, kantor, hingga data center, efisiensi ini sangat krusial agar jaringan tetap stabil dan performanya tidak menurun.

Cara Kerja ARP Secara Umum

Secara umum, ARP bekerja menggunakan mekanisme sederhana namun efektif yaitu broadcast dan reply. Ketika perangkat A ingin berkomunikasi dengan perangkat B dan hanya mengetahui IP-nya, perangkat A akan mengirimkan ARP Request berupa pesan broadcast ke seluruh perangkat dalam jaringan lokal. Broadcast ini meminta, “Siapa pemilik IP x.x.x.x?” Semua perangkat akan menerima pesan ini, tetapi hanya perangkat dengan IP yang sesuai yang akan memberikan ARP Reply berisi alamat MAC-nya.

Setelah mendapatkan MAC Address tujuan, perangkat A menyimpan informasi tersebut ke dalam ARP Cache. Dengan cara ini, komunikasi selanjutnya bisa berjalan lebih cepat tanpa perlu melakukan broadcast lagi. Informasi dalam ARP Cache memiliki masa berlaku tertentu (timeout) dan akan dihapus otomatis jika tidak digunakan untuk waktu yang lama. Proses sederhana ini memungkinkan jaringan tetap efisien dan cepat.

Tahapan Kerja ARP (Step-by-Step)

Berikut tahapan kerja ARP secara runtut:

  1. Perangkat membutuhkan MAC Address dari IP tujuan
    Ketika sebuah program atau sistem operasi mencoba mengirim data ke IP tertentu, perangkat mengecek ARP cache terlebih dahulu.
  2. Cek ARP Cache
    Jika sudah ada data mapping IP–MAC, proses selesai tanpa broadcast.
  3. ARP Request (Broadcast)
    Jika tidak ada, perangkat mengirim pesan broadcast ke seluruh jaringan bertanya siapa pemilik IP yang dimaksud.
  4. Perangkat Tujuan Mengirim ARP Reply (Unicast)
    Perangkat pemilik IP akan membalas dengan alamat MAC-nya.
  5. Pengirim Menyimpan ke ARP Cache
    Mapping IP–MAC disimpan sementara di ARP Cache.
  6. Data Dikirim
    Setelah MAC Address diketahui, perangkat dapat mengirim frame secara langsung melalui Layer 2.

Jenis–Jenis ARP yang Digunakan dalam Jaringan

Berikut jenis-jenis ARP beserta penjelasannya:

1. ARP (Standard ARP)

Ini adalah bentuk ARP yang paling umum dan dipakai dalam jaringan IPv4. Tugasnya sederhana: mencari MAC Address berdasarkan IP Address. ARP melakukan broadcast melalui ARP Request untuk mengetahui perangkat mana yang memiliki IP tersebut. Jenis ini digunakan hampir di semua LAN, kantor, rumah, hingga server kecil.

2. RARP (Reverse ARP)

Kebalikan dari ARP biasa. Jika ARP mencari MAC berdasarkan IP, maka RARP digunakan untuk mencari IP berdasarkan MAC. Protokol ini biasanya dipakai pada perangkat tanpa penyimpanan lokal, seperti diskless workstation atau perangkat embedded lama. RARP membantu perangkat mengetahui IP-nya sendiri saat booting.

3. Proxy ARP

Proxy ARP memungkinkan router menjawab ARP Request atas nama perangkat lain. Router menjadi “perantara” seolah-olah perangkat tersebut berada di jaringan yang sama. Ini berguna untuk memudahkan routing tanpa harus mengubah konfigurasi IP atau subnet di seluruh perangkat.

4. Gratuitous ARP

Gratuitous ARP adalah ARP yang dikirim tanpa adanya permintaan. Biasanya digunakan untuk mengumumkan keberadaan perangkat baru, menghindari konflik IP, atau melakukan update ARP Cache perangkat lain. Jenis ARP ini juga digunakan dalam mekanisme failover pada server atau router.

5. Inverse ARP (InARP)

InARP digunakan pada jaringan Frame Relay atau ATM. Kebalikan RARP, InARP mendapatkan alamat Layer 3 (IP) dari alamat Layer 2 yang sudah diketahui (seperti DLCI atau virtual circuit lainnya).

Struktur Paket ARP

Berikut elemen utama pada paket ARP:

  • Hardware Type (16 bit)
    Menentukan jenis perangkat hardware yang digunakan. Contohnya Ethernet menggunakan nilai 1. Field ini membantu perangkat mengenali media fisik jaringan.
  • Protocol Type (16 bit)
    Menentukan protokol yang digunakan di layer atasnya. Untuk IPv4, nilainya adalah 0x0800. Field ini memastikan ARP tahu protokol apa yang sedang dipetakan.
  • Hardware Address Length (8 bit)
    Menentukan panjang alamat MAC, biasanya 6 byte. Panjang ini membantu ARP memvalidasi format alamat tujuan.
  • Protocol Address Length (8 bit)
    Panjang alamat IP, biasanya 4 byte untuk IPv4.
  • Operation (16 bit)
    Field ini menentukan apakah paket tersebut ARP Request (1) atau ARP Reply (2). Ada juga nilai lain untuk jenis ARP tertentu.
  • Sender Hardware Address (SHA)
    Alamat MAC pengirim. Informasi ini akan dimasukkan ke ARP Cache oleh perangkat penerima.
  • Sender Protocol Address (SPA)
    Alamat IP pengirim.
  • Target Hardware Address (THA)
    Alamat MAC tujuan. Untuk ARP Request, field ini diisi 00:00:00:00:00:00.
  • Target Protocol Address (TPA)
    Alamat IP tujuan yang ingin dicari MAC-nya.

Struktur paket ARP yang panjangnya bervariasi antara 28 hingga 60 byte ini adalah alasan mengapa ARP tetap menjadi protokol yang ringan tetapi sangat efektif. Tidak ada proses kompresi atau enkripsi sehingga paket ARP mudah dipahami, itu juga sebabnya ARP rentan disalahgunakan dalam serangan jaringan.

Perbandingan ARP vs NDP (IPv4 vs IPv6)

Berikut tabel perbandingannya:

AspekARP (IPv4)NDP (IPv6)
ProtokolMenggunakan ARP khususMenggunakan ICMPv6
Metode PencarianBroadcastMulticast
KeamananTidak aman (rentan spoofing)Lebih aman, mendukung Secure ND
Fungsi TambahanTerbatasOtokonfigurasi alamat, router discovery
KinerjaBoros broadcastLebih efisien karena multicast

Kesimpulan

Pada pembahasan kita di atas dapat kita simpulkan bahwa Address Resolution Protocol adalah fondasi penting dalam komunikasi jaringan, terutama pada jaringan IPv4. Meskipun terlihat sederhana, ARP memainkan peran besar dalam memastikan setiap perangkat dapat saling menemukan dan berkomunikasi melalui mekanisme mapping antara IP dan MAC Address. Tanpa ARP, seluruh proses komunikasi di LAN akan terputus karena tidak ada cara bagi perangkat menemukan alamat fisik tujuan.

Dengan memahami cara kerja ARP, struktur paketnya, jenis-jenisnya, hingga perbandingan dengan NDP di IPv6, kamu bisa melihat bagaimana jaringan modern disusun dari bawah ke atas.

Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨