Promethee, singkatan dari “Preference Ranking Organization Method for Enrichment of Evaluations,” adalah metode pengambilan keputusan multi-kriteria yang telah digunakan dalam berbagai bidang. Metode ini dikembangkan untuk membantu pengambilan keputusan di tengah kompleksitas kriteria yang berbeda.
Pada artikel ini kita akan membahas secara detail mengenai metode ini dari segi pengertian, langkah-langkah kelebihan hingga contoh penerapannya. Yuk simak!
Apa Itu Metode Promethee?
Metode Promethee adalah pendekatan pengambilan keputusan yang memberikan bobot atau nilai preferensi terhadap setiap alternatif dalam suatu keputusan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan cara yang jelas dan terstruktur untuk mengatasi preferensi dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
Langkah-langkah Metode Promethee
1. Identifikasi Kriteria
Langkah pertama melibatkan identifikasi kriteria yang relevan untuk keputusan yang akan diambil. Kriteria-kriteria ini dapat berkaitan dengan biaya, kualitas, waktu, atau faktor lain yang relevan.
2. Penilaian Kriteria
Setiap kriteria dinilai untuk setiap alternatif yang mungkin. Nilai-nilai ini mencerminkan preferensi atau bobot yang diberikan untuk kriteria tertentu.
3. Pembobotan dan Normalisasi
Bobot diberikan kepada setiap kriteria, dan normalisasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua nilai dalam rentang yang sama.
4. Perhitungan Preferensi
Promethee menghitung preferensi setiap pasangan alternatif dan menghasilkan peringkat preferensi antar alternatif.
5. Pengambilan Keputusan
Hasil dari peringkat preferensi digunakan untuk mengambil keputusan, dan alternatif yang memiliki nilai preferensi tertinggi dianggap sebagai yang terbaik.
Kelebihan Metode Promethee
- Fleksibilitas Aplikasi
- Metode Promethee dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks keputusan, mulai dari pemilihan pemasok, evaluasi proyek investasi, hingga penentuan rencana strategis perusahaan. Fleksibilitas ini memperluas cakupan penggunaan metode ini di berbagai sektor industri.
- Transparansi Pengambilan Keputusan
- Proses pengambilan keputusan dengan Metode Promethee dapat dijelaskan secara terperinci dan dipahami dengan baik oleh semua pihak terkait. Hal ini membantu menciptakan tingkat transparansi yang tinggi dalam mengkomunikasikan dasar keputusan kepada pemangku kepentingan.
- Mengatasi Ketidakpastian
- Metode ini mampu menangani ketidakpastian dan ketidakjelasan dalam preferensi dengan memperkenalkan struktur yang terukur dalam penentuan bobot dan peringkat. Ini memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan bahkan dalam kondisi lingkungan yang dinamis.
- Keterlibatan Pemangku Kepentingan
- Dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam proses penentuan bobot kriteria, Metode Promethee memastikan bahwa perspektif yang beragam dan relevan diperhitungkan. Ini meningkatkan penerimaan keputusan dan mendorong keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan.
Kekurangan Metode Promethee
- Sensitivitas terhadap Bobot
- Hasil Metode Promethee dapat bervariasi tergantung pada bobot yang diberikan pada setiap kriteria. Menentukan bobot dapat menjadi subjektif, dan perubahan kecil dalam bobot dapat menghasilkan perubahan signifikan dalam peringkat alternatif.
- Keterbatasan Identifikasi Kriteria
- Jika kriteria yang relevan tidak diidentifikasi dengan benar, hasilnya mungkin tidak akurat. Identifikasi kriteria yang tepat dan relevan menjadi kunci keberhasilan metode ini. Kesalahan dalam tahap ini dapat mengarah pada penilaian dan peringkat yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Tantangan dalam Penilaian Kualitatif
- Metode ini lebih mudah diaplikasikan pada penilaian kriteria yang dapat diukur secara kuantitatif. Dalam kasus kriteria yang bersifat kualitatif dan sulit diukur, Metode Promethee mungkin menghadapi kendala.
- Kesulitan dalam Penyesuaian
- Jika terdapat perubahan dalam preferensi atau penambahan kriteria, penyesuaian Metode Promethee mungkin memerlukan perhitungan ulang yang kompleks. Ini dapat menjadi tantangan terutama dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat.
Contoh Penerapan
Misalkan sebuah perusahaan harus memilih di antara beberapa pemasok untuk suatu bahan baku. Kriteria-kriteria dapat mencakup harga, ketersediaan stok, dan kualitas produk. Setiap kriteria akan dinilai, dan metode Promethee akan memberikan peringkat pada setiap pemasok berdasarkan preferensi total.
Kesimpulan
Pada pembahasan kita diatas dapat kita simpulkan bahwa metode pengambilan keputusan seperti Promethee menjadi sekutu penting bagi organisasi yang berusaha membuat keputusan yang terukur dan terstruktur. Melalui pendekatan multi-kriteria yang disajikan oleh metode ini proses pengambilan keputusan tidak lagi sekadar sebuah langkah, melainkan suatu perjalanan yang memandu keberhasilan.
Metode ini menonjolkan dirinya melalui langkah-langkah yang sistematis. Identifikasi kriteria dengan cermat menjadi fondasi pembangunan keputusan yang kuat. Proses penilaian kriteria membawa kita pada pemahaman mendalam tentang preferensi dan bobot yang mendasari setiap alternatif. Pembobotan dan normalisasi mengarah pada keseimbangan yang diperlukan dalam memberikan nilai kepada kriteria.
Kelebihan Metode ini , seperti fleksibilitas dan transparansi, menempatkannya sebagai alat yang dapat diandalkan dalam berbagai konteks keputusan. Fleksibilitasnya memungkinkan adaptasi pada berbagai masalah, sementara transparansinya memberikan pemahaman yang jelas kepada semua pemangku kepentingan, menciptakan keterlibatan yang lebih baik.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Kecerdasan Buatan dan jika ada ide topik yang mau kita bahas silahkan komen di bawah ya.