Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penggunaan internet yang luas membawa manfaat besar, tetapi juga membuka peluang bagi praktik peretasan digital, yang lebih dikenal dengan istilah “cracking.”
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai cracking, mengeksplorasi sejarah, jenis-jenis, dampak, serta upaya untuk mencegah dan mengatasi fenomena ini.
Apa itu Cracking?
Cracking dalam konteks keamanan digital, adalah tindakan mencari celah dan mengeksploitasi kerentanannya dalam sistem keamanan komputer, jaringan atau perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan akses yang tidak sah atau merusak sistem dengan cara-cara yang tidak diizinkan. Pencuri data yang melakukan tindakan ini biasa disebut dengan sebutan “cracker.”
Cracker seringkali menggunakan berbagai teknik dan alat untuk mencari celah keamanan dalam sistem. Mereka bisa menggunakan teknik brute force, mencoba semua kemungkinan kombinasi sandi untuk mendapatkan akses atau mereka bisa menggunakan teknik social engineering untuk memanipulasi orang lain dan mendapatkan informasi rahasia.
Sejarah Cracking
Aktivitas cracking sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum era digital seperti sekarang. Pada awalnya, tindakan ini lebih sering terjadi dalam dunia pembajakan perangkat lunak. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, peretasan tidak hanya berfokus pada perangkat lunak, tetapi juga mencakup jaringan dan sistem keamanan yang lebih kompleks.
Di tahun 1960-an, beberapa mahasiswa yang tertarik dalam ilmu komputer mencoba “membajak” sistem komputer universitas mereka hanya untuk sekadar tantangan atau untuk mencari celah keamanan yang dapat diperbaiki. Namun, dengan semakin banyaknya sistem komputer yang saling terhubung di era 1970-an dan 1980-an, aktivitas ini mulai meningkat dan lebih banyak dilakukan untuk tujuan-tujuan ilegal.
Teknik dan Metode Cracking
Para cracker menggunakan berbagai teknik dan metode untuk mencapai tujuan mereka. Berikut adalah beberapa teknik umum yang sering digunakan:
1. Brute Force Attack
Metode brute force attack melibatkan upaya terus-menerus untuk menebak kombinasi sandi yang benar. Cracker akan mencoba semua kombinasi yang mungkin sampai mereka menemukan sandi yang tepat. Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung pada kompleksitas sandi yang harus dipecahkan.
2. Dictionary Attack
Dictionary attack melibatkan penggunaan kamus kata-kata yang umum digunakan sebagai upaya untuk menebak sandi. Cracker menggunakan daftar kata-kata yang umum digunakan dan mencoba setiap kata dalam daftar tersebut sebagai sandi.
3. Phishing
Phishing adalah metode yang melibatkan menciptakan pesan palsu atau situs web palsu yang menyerupai entitas tepercaya untuk memancing orang agar memberikan informasi rahasia seperti nama pengguna, sandi atau informasi keuangan.
4. Social Engineering
Teknik social engineering melibatkan manipulasi psikologis dan interaksi sosial dengan orang lain untuk mendapatkan informasi yang sensitif atau akses ke sistem yang seharusnya tidak dapat mereka dapatkan.
5. SQL Injection
SQL injection adalah teknik di mana cracker menyisipkan kode berbahaya ke dalam input yang akan dieksekusi oleh basis data. Jika sistem tidak terlindungi, cracker dapat memanipulasi atau mengambil data dari basis data tersebut.
Jenis-jenis Cracking
Adapun jenis yang umum di jumpai antara lain sebagai berikut:
1. Cracking Password
Salah satu bentuk cracking yang umum adalah meretas kata sandi. Cracker menggunakan berbagai teknik, termasuk brute force attack dan dictionary attack, untuk mencoba mendapatkan akses ke akun dan informasi pribadi pengguna.
2. Cracking Software
Cracking software melibatkan menghilangkan atau mengubah mekanisme perlindungan pada perangkat lunak berbayar sehingga orang dapat menggunakan program tanpa membayar lisensi yang sah.
3. Cracking Game
Cracking game berarti membobol permainan komputer untuk menghapus pembatasan dan memainkannya tanpa batasan atau biaya.
4. Network Cracking
Network cracking mencakup usaha untuk masuk ke dalam jaringan yang dilindungi, seperti jaringan Wi-Fi, tanpa izin. Serangan ini bisa merusak keamanan jaringan dan membahayakan data pengguna.
Perbedaan Cracking dan Hacking
Terdapat perbedaan penting antara cracking dan hacking. Meskipun keduanya seringkali disalahartikan dan digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda.
- Cracking:
- Cracking adalah tindakan meretas sistem atau perangkat lunak dengan menghilangkan atau mengatasi pengamanan yang ada, untuk mendapatkan kontrol atas sistem tersebut.
- Lebih berfokus pada kegiatan ilegal dan tidak sah untuk mendapatkan akses tanpa izin ke dalam sistem atau perangkat lunak.
- Para pelaku, yang sering disebut sebagai “cracker” atau “cracker hacker,” melakukan tindakan ini dengan tujuan mencuri data, merusak sistem atau melakukan tindakan ilegal lainnya.
- Hacking:
- Hacking mencakup berbagai kegiatan dalam dunia teknologi, termasuk cracking, namun tidak terbatas pada itu.
- Hacking lebih berkaitan dengan penggunaan keahlian teknis untuk memahami, memodifikasi atau mencari solusi kreatif terhadap sistem, perangkat lunak atau perangkat keras.
- Tujuan dari hacking bisa beragam, mulai dari kegiatan yang positif seperti meningkatkan keamanan sistem, mencari celah keamanan, hingga kegiatan yang negatif seperti cracking untuk mendapatkan akses ilegal.
Jadi, intinya adalah cracking adalah bagian dari hacking, di mana tindakan ini merupakan subkategori dari tindakan ilegal yang bertujuan mendapatkan akses tanpa izin ke dalam sistem atau perangkat lunak. Sementara itu, hacking secara lebih luas mencakup berbagai kegiatan teknis, termasuk kegiatan positif untuk memahami, menguji atau meningkatkan sistem dan teknologi.
Dampak Negatif Cracking
Aktivitas ini memiliki dampak negatif yang serius, terutama ketika dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa dampak negatifnya meliputi:
1. Kehilangan Data Penting
Salah satu dampak paling merusak dari cracking adalah kehilangan data penting. Data pribadi atau data bisnis bisa dicuri, disusupi atau dihapus oleh para cracker.
2. Kerugian Finansial
Seringkali menargetkan informasi keuangan dan dapat menggunakan akses yang tidak sah untuk melakukan transaksi atau pencurian dana dari akun korban.
3. Kerugian Reputasi
Jika suatu perusahaan atau organisasi menjadi korban dan data pelanggan atau data rahasia bocor, reputasi perusahaan tersebut bisa rusak parah.
4. Gangguan Layanan
Bisa menyebabkan gangguan layanan di situs web atau jaringan yang diretas, yang dapat merugikan bisnis atau organisasi yang bersangkutan.
Upaya Pencegahan Cracking
Adapun upaya pencegahan yang dapat kamu lakukan antara lain:
1. Gunakan Kata Sandi Kuat dan Unik
Pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun. Hindari kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama lengkap.
2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur
Selalu perbarui sistem operasi dan perangkat lunak ke versi terbaru. Pembaruan seringkali mengandung perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi dari cracking.
3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Aktifkan fitur verifikasi dua langkah untuk akun yang mendukungnya. Hal ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan kode verifikasi tambahan selain kata sandi.
Kasus Terkenal Cracking dan Dampaknya
Berikut ini merupakan kasus yang pernah terkena kasus cracking ini, antara lain sebagai berikut:
1. Kasus Sony PlayStation Network
Pada 2011, Sony PlayStation Network mengalami serangan cracking yang menyebabkan pencurian data pribadi 77 juta pengguna dan downtime jaringan selama beberapa minggu.
2. Kasus Yahoo
Yahoo mengalami beberapa serangan cracking, salah satunya pada tahun 2014, di mana lebih dari 500 juta akun pengguna terpengaruh.
Kesimpulan
Pada pembahasan kita di atas dapat kita simpulkan bahwa Cracking merupakan ancaman serius dalam dunia digital. Para cracker menggunakan berbagai teknik dan metode untuk mencari celah keamanan dalam sistem dan mendapatkan akses yang tidak sah. Dampaknya dapat merugikan secara finansial, reputasi dan dapat menyebabkan kehilangan data penting.
Untuk melindungi diri dari ancaman cracking, kita harus tetap waspada, menggunakan sandi yang kuat, menghindari tautan dan lampiran mencurigakan, serta terus meningkatkan keamanan sistem dan perangkat lunak. Semakin kita peduli tentang keamanan digital, semakin kita dapat menjaga diri kita dan data kita dari potensi serangan dan kerugian.
Artikel ini merupakan bagian dari seri artikel belajar Jaringan dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..