Dalam dunia teknologi informasi, database adalah salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Saat membangun suatu sistem, baik itu berupa aplikasi maupun website, database menjadi salah satu elemen utama yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu hal penting dalam membangun database yang baik adalah dengan melakukan normalisasi database.
Apa itu normalisasi database? Bagaimana cara melakukan normalisasi database? Dan apa manfaat yang bisa diperoleh dari normalisasi database? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Normalisasi Database ?
Normalisasi database adalah sebuah teknik atau proses dalam desain database yang dilakukan untuk mengurangi redundansi data dan memastikan integritas data. Normalisasi database bertujuan untuk meminimalkan duplikasi data dan menghindari masalah seperti update, insert, dan delete data yang tidak konsisten.
Dalam normalisasi database, data dalam sebuah tabel dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih kecil dengan struktur yang lebih sederhana dan teratur. Setiap tabel yang dihasilkan dari normalisasi memiliki satu jenis data atau topik tertentu, sehingga memudahkan dalam pemeliharaan dan meminimalkan kesalahan dalam input data. Normalisasi juga memastikan bahwa tidak ada redundansi data, sehingga menghemat ruang penyimpanan dan mempercepat proses query.
Tahapan Normalisasi Database
Normalisasi database dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama atau First Normal Form (1NF), tahap kedua atau Second Normal Form (2NF), tahap ketiga atau Third Normal Form (3NF), dan seterusnya hingga Normal Form terakhir yang disebut dengan nama Normal Form Boyce-Codd (BCNF).
1. First Normal Form (1NF)
Pada tahap pertama normalisasi, setiap kolom di dalam tabel harus memiliki nilai atomik atau nilai tunggal. Artinya, setiap kolom harus memiliki nilai yang unik dan tidak dapat dibagi lagi menjadi kolom lain.
2. Seconf Normal Form (2NF)
Tahap kedua normalisasi menerapkan konsep dependensi fungsional atau Functional Dependency (FD). FD adalah relasi antara dua atribut dalam sebuah tabel dimana nilai atribut yang satu mempengaruhi nilai atribut yang lain. Dalam tahap kedua normalisasi, setiap atribut yang bukan bagian dari kunci utama harus bergantung pada seluruh kunci utama. Jika tidak, atribut tersebut harus dipindahkan ke tabel lain.
3. Third Normal Form (3NF)
Tahap ketiga normalisasi memperbaiki masalah dependensi transitif yang muncul di tahap kedua normalisasi. Dependensi transitif terjadi ketika sebuah atribut bergantung pada atribut lain yang bukan bagian dari kunci utama. Dalam tahap ketiga normalisasi, setiap atribut yang bukan bagian dari kunci utama harus bergantung pada kunci utama langsung.
4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Normal Form Boyce-Codd adalah tahap normalisasi yang lebih ketat dari tahap ketiga normalisasi. Pada tahap ini, setiap atribut yang bukan bagian dari kunci utama harus bergantung pada kunci utama secara langsung dan tidak ada dependensi fungsional non-trivial antara kunci utama. Jika ada dependensi fungsional non-trivial, maka tabel harus dibagi menjadi beberapa tabel yang lebih kecil.
Cara Melakukan Normalisasi Database
Untuk melakukan normalisasi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara tersebut di antaranya adalah:
1. Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan memahami struktur dan konten dari database. Langkah ini penting dilakukan sebelum melakukan normalisasi untuk memastikan bahwa setiap data yang ada di dalamnya dapat dikelompokkan dengan baik.
2. Membuat Tabel dengan Primary Key
Setelah melakukan analisis data, langkah selanjutnya adalah membuat tabel-tabel dengan primary key yang jelas. Primary key adalah sebuah kolom pada tabel yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap record secara unik.
3. Membuat Relasi Antar Tabel
Setelah membuat tabel dengan primary key, langkah selanjutnya adalah membuat relasi antar tabel. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap data yang berkaitan dengan data lain dapat diakses dengan mudah.
4. Memecah Tabel Besar Menjadi Tabel-Tabel yang Lebih Kecil
Setelah membuat relasi antar tabel, langkah selanjutnya adalah memecah tabel-tabel besar menjadi tabel-tabel yang lebih kecil. Tabel-tabel yang lebih kecil ini harus terfokus pada satu topik agar data yang disimpan di dalamnya tidak terlalu banyak dan lebih mudah dikelola.
5. Memastikan Setiap Tabel Sebuah Memenuhi Kriteria Normalisasi
Setelah memecah tabel besar menjadi tabel-tabel yang lebih kecil, pastikan setiap tabel sudah memenuhi kriteria normalisasi, seperti First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal Form (3NF), Fourth Normal Form (4NF), dan Fifth Normal Form (5NF).
Manfaat Normalisasi Database
Adapun manfaat antara lain, sebagai berikut:
1. Mengurangi Redudansi Data
Normalisasi database memastikan bahwa data tidak direplikasi atau redundan, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya inkonsistensi data. Hal ini membuat data menjadi lebih efisien dan mudah diakses.
2. Memastikan Konsisten Data
Dengan normalisasi database, data yang ada di dalam tabel dijaga agar konsisten dan akurat. Hal ini menghindari masalah seperti duplikasi data atau kesalahan input data yang dapat mempengaruhi hasil dari query atau laporan yang dihasilkan.
3. Memudahkan Pemeliharaan Database
Database yang ternormalisasi memudahkan pemeliharaan, karena setiap tabel hanya berisi satu jenis data dan dependensi antar tabel menjadi jelas. Hal ini mempermudah proses pembaruan atau perubahan data tanpa mengganggu data yang lainnya.
4. Meningkatkan Efisiensi Query
Normalisasi database dapat meningkatkan efisiensi query, karena setiap tabel hanya berisi data yang terkait dan tidak ada redundansi data. Hal ini mempercepat proses pencarian data dan meminimalkan waktu eksekusi query.
Kesimpulan
Normalisasi database adalah sebuah proses penting dalam membangun database yang baik dan efisien. Normalisasi database dapat meningkatkan kinerja database, menghindari duplikasi data, serta menjaga konsistensi data. Proses normalisasi database dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal Form (3NF) dan Normal Form Boyce-Codd. Untuk melakukan normalisasi database, diperlukan analisis data, membuat tabel dengan primary key, membuat relasi antar tabel, memecah tabel besar menjadi tabel-tabel yang lebih kecil, serta memastikan setiap tabel sudah memenuhi kriteria normalisasi.
Artikel ini merupakan bagian seri artikel Database dari KantinIT.com dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..