Dalam dunia bisnis, manajemen persediaan menjadi faktor kunci dalam memastikan kelancaran operasi dan keberlanjutan bisnis. Salah satu metode yang populer dalam manajemen persediaan adalah metode FIFO (First-In, First-Out). Metode ini memberikan pendekatan yang efektif dalam mengelola persediaan barang dagangan.
Dalam artikel ini, kita akan belajar metode FIFO secara mendalam dan melihat keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapannya. Yuk simak!
Apa itu Metode FIFO?
Metode FIFO adalah sebuah pendekatan dalam manajemen persediaan yang berdasarkan prinsip “First-In, First-Out.” Artinya, barang atau item yang pertama kali masuk ke dalam persediaan juga akan menjadi yang pertama kali keluar. Metode ini umumnya digunakan dalam bisnis yang menjual barang dengan masa simpan terbatas, seperti makanan segar atau produk-produk yang rentan terhadap perubahan kualitas seiring berjalannya waktu.
Prinsip Kerja Metode FIFO
Penerapan metode FIFO melibatkan langkah-langkah berikut:
a. Penandaan Barang: Setiap kali sebuah barang masuk ke dalam persediaan, tanda waktu (timestamp) diberikan padanya untuk menandai urutan masuknya.
b. Prioritas Penggunaan: Saat barang dibutuhkan atau dijual, barang yang memiliki tanda waktu paling awal (masuk lebih dahulu) akan diprioritaskan untuk digunakan atau dijual.
c. Penyesuaian Persediaan: Ketika barang keluar dari persediaan, jumlah persediaan dikurangi sesuai dengan jumlah barang yang dikeluarkan. Barang yang masuk belakangan akan tetap di dalam persediaan.
Contoh Penggunaan Metode FIFO
Misalkan sebuah toko elektronik memiliki stok televisi dengan tanggal masuk sebagai berikut:
- 1 Maret: 5 unit televisi
- 10 Maret: 3 unit televisi
- 20 Maret: 2 unit televisi
Selama bulan April, terjadi beberapa penjualan televisi sebagai berikut:
- 5 April: Pelanggan membeli 2 unit televisi
- 12 April: Pelanggan membeli 3 unit televisi
- 20 April: Pelanggan membeli 1 unit televisi
Dalam menggunakan metode FIFO, kita akan menjual atau mengeluarkan barang yang masuk lebih awal terlebih dahulu.
Pertama, kita akan menjual 2 unit televisi yang masuk pada tanggal 1 Maret, karena itu adalah barang yang masuk paling awal. Sisa stok televisi yang tersisa adalah sebagai berikut:
- 10 Maret: 3 unit televisi
- 20 Maret: 2 unit televisi
Kemudian, pada tanggal 12 April, kita akan menjual 3 unit televisi yang tersisa dari tanggal 10 Maret. Sisa stok televisi yang tersisa adalah sebagai berikut:
- 20 Maret: 2 unit televisi
Terakhir, pada tanggal 20 April, kita akan menjual 1 unit televisi yang tersisa. Setelah penjualan ini, stok televisi menjadi kosong.
Dengan menggunakan metode FIFO, kita menjual atau menggunakan barang yang masuk terlebih dahulu. Dalam contoh ini, barang yang masuk pada tanggal 1 Maret dijual lebih dulu daripada barang yang masuk pada tanggal 10 Maret dan 20 Maret.
Perbedaan antara Metode FIFO dan Metode LIFO
Salah satu metode alternatif dalam manajemen persediaan adalah metode LIFO (Last-In, First-Out). Perbedaan utama antara metode FIFO dan LIFO adalah urutan pengambilan barang dari persediaan. Jika pada metode FIFO barang yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, pada metode LIFO barang yang terakhir masuk adalah yang pertama kali keluar.
Kapan Menggunakan Metode FIFO?
Metode FIFO cocok digunakan dalam situasi-situasi berikut:
- Bisnis yang menjual barang dengan tanggal kedaluwarsa atau masa simpan terbatas.
- Bisnis yang menghadapi risiko perubahan harga bahan baku atau komoditas yang signifikan.
- Bisnis yang menginginkan laporan keuangan yang lebih transparan dan sesuai dengan prinsip akuntansi FIFO.
Kelebihan dan Kekurangan Metode FIFO
Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus kamu ketahui, antaranya:
Kelebihan Metode FIFO
- Mencegah Kerusakan Barang: Dengan menggunakan metode ini, barang yang masuk lebih awal akan keluar lebih awal pula. Hal ini meminimalkan risiko kerusakan barang akibat lamanya waktu penyimpanan. Barang yang berada dalam stok lebih lama cenderung lebih rentan terhadap kerusakan fisik atau perubahan kualitasnya. Dengan menjual atau menggunakan barang yang masuk terlebih dahulu, perusahaan dapat menjaga kualitas barang yang lebih baik.
- Menghindari Kadaluwarsa: Metode ini sangat efektif dalam mengelola barang dengan tanggal kedaluwarsa. Barang-barang yang memiliki masa kadaluwarsa atau umur simpan terbatas, seperti makanan, minuman atau obat-obatan, harus dijual atau digunakan sebelum tanggal kedaluwarsanya. Dengan menggunakan metode ini, barang-barang tersebut akan dikeluarkan dari stok lebih awal sehingga mengurangi risiko kerugian akibat barang kadaluwarsa.
- Akurasi Laporan Keuangan: Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat nilai persediaan yang lebih akurat dalam laporan keuangan. Karena barang yang masuk lebih awal dijual terlebih dahulu, harga pembelian barang yang tercatat dalam laporan persediaan akan mencerminkan kondisi pasar saat itu. Hal ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai persediaan perusahaan.
- Harga Pokok Penjualan yang Akurat: Metode ini juga mempermudah penghitungan harga pokok penjualan (HPP). Dalam metode ini, harga pembelian barang yang masuk terlebih dahulu digunakan untuk menghitung biaya yang terkait dengan penjualan barang tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat tentang biaya produksi atau akuisisi barang.
- Kepuasan Pelanggan: Dalam bisnis, kepuasan pelanggan sangat penting. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat menyediakan barang segar atau produk dengan kualitas terbaik kepada pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan bisnis jangka panjang.
Kekurangan Metode FIFO
- Biaya Pergudangan yang Tinggi: Metode ini dapat menyebabkan biaya pergudangan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa barang dengan tanggal kedaluwarsa yang lebih dekat harus dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu. Dalam beberapa industri, seperti industri makanan atau farmasi, barang-barang dengan masa simpan yang terbatas harus dikeluarkan dalam jangka waktu yang lebih pendek, sehingga memerlukan ruang penyimpanan yang lebih besar dan biaya yang lebih tinggi.
- Perputaran Stok yang Cepat: Penggunaan metode ini dapat menghasilkan perputaran stok yang lebih tinggi. Barang-barang yang masuk terlebih dahulu harus dijual atau digunakan lebih awal, sehingga dapat menyebabkan penjualan yang lebih cepat dan sering. Hal ini dapat meningkatkan kompleksitas pengelolaan stok dan memerlukan usaha lebih dalam merencanakan pasokan barang.
- Tantangan dalam Pelacakan: Metode ini membutuhkan sistem pengelolaan stok yang baik untuk melacak tanggal masuk barang dengan akurat. Setiap barang harus diberi tanda dengan tanggal masuknya agar dapat diidentifikasi dan dikeluarkan sesuai dengan urutan yang benar. Jika pelacakan stok tidak dilakukan dengan baik, dapat menyebabkan kesalahan dalam pengalokasian barang dan mengganggu efektivitas metode FIFO.
- Tidak Cocok untuk Semua Jenis Bisnis: Metode imi lebih cocok digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi atau barang dengan masa kadaluwarsa. Pada industri lain yang tidak memiliki keterbatasan waktu atau kualitas barang yang krusial, metode FIFO mungkin tidak memberikan manfaat yang signifikan. Setiap bisnis harus mempertimbangkan karakteristik produk dan kebutuhan bisnisnya sebelum memutuskan untuk menggunakan metode FIFO.
Kesimpulan
Pada pembelajaran kita diatas dapat kita simpulkan bahwa Metode FIFO adalah pendekatan yang efektif dalam manajemen persediaan. Dengan prinsip “First-In, First-Out,” metode ini memastikan ketersediaan barang yang segar dan berkualitas tinggi, mengurangi risiko kerugian dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan sebelum mengadopsi metode FIFO dan melindungi informasi persediaan dengan baik.
Artikel ini merupakan bagian seri artikel Programming dari KantinIT.com dan jika ada ide topik yang mau kami bahas silahkan komen di bawah ya..